Satu Dekade Kang DN, Kesehatan Kontribusi Terbesar IPM Kabupaten Bandung

Indeks kesehatan, telah berkontribusi terhadap capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung. Bahkan selama 10 tahun ini mengalami peningkatan sebesar 8,15 poin.

“Dalam kurun tahun 2010 hingga 2019, indeks kesehatan telah meningkat sebesar 8,15 poin, yaitu dari 74 poin menjadi 82,15 poin. Dan menjadi kontribusi terbesar terhadap IPM Kabupaten Bandung, di mana tahun 2019 lalu mencapai 72,41 poin,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami saat menerima kunjungan kerja Bupati Dadang Naser di halaman Kantor Dinkes di Soreang, Senin (1/2/2021).

Kadinkes merasa, selama 1 dekade Kabupaten Bandung dipimpin Bupati Dadang Naser, kesehatan menjadi salah satu skala prioritas dalam pembangunan. Di mana saat ini Pemkab Bandung memiliki 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan ditopang 62 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan.

“Dalam program membangun 35 buah puskesmas, kini tinggal tersisa 1 puskesmas bihbul dan peningkatan puskesmas Kertasari menjadi DTP (Dengan Tempat Perawatan), yang sudah dianggarkan tahun ini. Kemudian polindes (poliklinik desa) sudah bertambah sebanyak 32 buah, menjadi 90 buah. Tentu ini semakin mendekatkan pelayanan, dalam rangka mempertahankan kualitas kesehatan masyarakat,” tutur Grace Mediana.

Sebagai salah satu Perangkat Daerah (PD) yang secara langsung melakukan pelayanan publik, pihaknya harus melakukan penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Dari self asessment yang dilakukan, IKM dicapai sebesar 76 poin.

“Namun dalam kenyataannya, tercapai 79,98 poin atau naik 6,91 poin selama 10 tahun ini dari semula 73,07 poin. Ini artinya penilaian IKM dilakukan secara objektif,” terang  Grace.

Selain capaian tersebut, bidang kesehatan juga telah meraih sejumlah penghargaan. Antara lain Juara 2 Desa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Provinsi Jawa Barat, yang diraih Desa Langonsari Kecamatan Pameungpeuk tahun 2014.

Kemudian dalam Kabupaten Kota Sehat, diraih Anugerah Swastisaba Padapa tahun 2015, Swastisaba Wiwerda tahun 2017 dan Swastisaba Wistara pada tahun 2019. Selanjutnya pada 2018, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan Sertifikat Eliminasi Filariasis.

“Masih pada tahun 2018, Kemenkes RI juga memberikan Anugerah Pastika Parahita. Yaitu penghargaan atas kepedulian kepala daerah terhadap pembentukan Perda (Peraturan Daerah) Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR),” urainya pula.

Pada kesempatan itu, Grace mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan perhatian Bupati Dadang Naser terhadap pembangunan bidang kesehatan di bawah kepemimpinan bupati.

“Saat ini nakes (tenaga kesehatan) di lapangan tengah diuji kesabarannya. Di masa pandemi ini, sebanyak 320 orang nakes terpapar, 1 orang meninggal dunia, 319 orang telah pulih dan kembali menjalankan tugas. Semoga pandemi ini segera berakhir,” harapnya.

Dalam kesempatan kunjungan kerja yang dihadiri para pejabat struktural di lingkungan Dinkes, para kepala puskesmas dan 16 organisasi mitra kerja Dinkes, Bupati Dadang Naser mengapresiasi prestasi dan peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan insan kesehatan.

“Dinkes dalam konteks-konteks tertentu tidak bisa libur. Terutama di Hari Raya Idul Fitri sampai arus mudik dan balik selesai, baru dilakukan libur bergilir. Itulah risiko yang harus dialami seorang pelayan kesehatan. Selama 24 jam harus standby piket, termasuk bila ada kejadian bencana, baik bencana banjir, longsor, termasuk bencana covid-19,” ucap bupati.

Selama dirinya menjabat sebagai bupati, Kang DN panggilan akrabnya mengatakan, Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan.

“AHH warga Kabupaten Bandung terus mengalami kenaikan. Survei yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan, pada 2015 AHH tercatat 71,03 tahun, naik sebesar 0,49 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu 70,54 tahun. Tahun 2019, survey BPS menunjukkan AHH mencapai 74 tahun,” tutur Kang DN.

Menurutnya, kenaikan AHH tersebut mengindikasikan adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Bandung. Hal itu tidak terlepas dari dukungan pembangunan di sektor lain, salah satunya pembangunan infrastruktur jalan.

“Jalan mantap saat ini sudah mencapai sekitar 86%, ditambah semakin dekatnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui puskesmas dan polindes. Ini sebagai cerminan, bahwa pembangunan akan berjalan dengan baik dikala terjalin sinergitas antar PD. Saya ucapkan terima kasih atas kinerja yang telah ditunjukkan Dinkes dan juga PD lainnya serta seluruh mitra strategis Pemkab, yang senantiasa bahu membahu Sabilulungan meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Bandung,” pungkas Kang DN.

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan