Program PKK Harus Diaktualisasikan

    Menurut Obar, sejauh ini program pokok PKK bersinergi dengan visi Kab. Bandung dalam rangka akselerasi pembangunan yang sedang dilakukan. Sepuluh program PKK sangat seimbang dengan apa yang menjadi visi Kab. Bandung. Sehingga, adanya PKK sangat membantu percepatan pembangunan yang dilakukan dan untuk itu saya ucapkan terima kasih.

    Ketua PKK mulai tingkat desa, lanjutnya, harus mampu memahami dan menyosialisasikan program-program dan memberikan contoh kepada warganya. Bagaimanapun, seorang pengurus PKK akan menjadi panutan dan tidak pantas seorang kader PKK berbuat sesuatu yang dapat memberikan penilaian negatif di lingkungannya.

    Dalam kesempatan tersebut, Obar meminta agar kegiatan PKK tidak dijadikan kesempatan oleh para kader untuk meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Intinya kehadiran PKK untuk ikut bersama menyejahterakan masyarakat.

    Sedangkan dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Bandung, Ny. Hj. Iyan Obar Sobarna mengatakan, kader PKK bekerja hanya untuk mengharapkan rida Tuhan dan pelaksanaan program-program agar diteruskan pengabdiannya.  Apabila masyarakat merasa terbantu oleh kehadiran gerakan PKK, maka itulah makna kebahagiaan kita, dan itu akan memberikan dorongan dan mengibarkan semangat baru yang lebih besar.

    Diungkapkan Iyan, bangsa Indonesia masih harus menghadapi masalah kemiskinan dan pengangguran. Karenanya semua perlu menyatukan langkah gerak PKK melalui 10 program pokok PKK untuk mengarahkan pada percepatan penanggulangan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

    Sementara itu, sehari sebelumnya (Selasa, 12/2), dalam rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-35, Tim Penggerak PKK Kab. Bandung menyelenggarakan lomba membuat karedok serta nasi liwet. Kegiatan yang dilaksanakan di Kec. Dayeuhkolot tersebut diikuti kaum pria, yaitu lima orang kepala desa (kades), seorang lurah, dan dua orang perwakilan kecamatan.

    Pelaksanaan lomba diwarnai gelak tawa penonton. Maklum saja, para peserta tidak terbiasa melakukannya. Rasa karedok yang dibuat peserta pun membuat dewan juri merem melek. Bukan merem melek karena nikmat, justru karena rasanya terlalu asin, pedas, atau manis.

    Menurut Camat Dayeuhkolot, Drs. Tata Irawan, rangkaian kegiatan tersebut selain dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK, juga untuk melatih para kades mengambil alih pekerjaan istri-istri mereka saat mengikuti kegiatan PKK.

 

Sumber :Harian Umum Galamedia, Edisi Kamis, 14 Februari 2008