Para Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Bandung Ikuti Pesantren Kilat
Para Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Bandung mengikut pesantren kilat di Pondok Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Haurgombong Kecamatan Pamulihan Kab. Sumedang, Jawa Barat, Senin (13/2).
Kegiatan pesantren kilat yang bertajuk Pelatihan Pelayanan Birokrasi Berkarakter Bedas ini dilaksanakan hingga Rabu (15/2/23).
Dalam amanatnya saat pembukaan Pesantren kilat ini, Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna berharap agar setiap kepala perangkat dalam melaksanakan bekerjaaanya tidak hanya sekedar melaksanakan tugas kedinasan saja.
"Tetapi mereka bekerja harus dibarengi dengan niat ibadah. Jika dibarengi dengan niat yang baik akan mendapatkan keberkahan, dan keselamatan di dunia maupun di akhirat," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Bupati Bandung juga berharap melalui pelaksanaan pesantren kilat ini, para kepala perangkat daerah bisa bersikap jujur, adil dan bijaksana dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
"Kita bekerja di pemerintahan, memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat, bukan untuk dilayani," katanya.
Dadang Supriatna pun mengungkapkan bahwa pelaksanaan pesantren kilat ini, dalam rangka pembentukan karakter yang berkaitan dengan prilaku dan akhlak. "Prilaku itu lebih didasari nilai-nilai agama yang harus mereka pahami disaat melaksanakan tugas melayani masyarakat," tuturnya.
Menurut Bupati Bandung, Untuk mendapatkan pembentukan karakter dan akhlak ini di antaranya dapat dilakukan melalui pendidikan keagamaan di lingkungan pesantren.
"Pendidikan di pesantren bisa meningkatkan kecerdasan secara intelektual maupun kecerdasan emosional," tutur Bupati Bandung.
Menurutnya, melalui pembentukan kecerdasan intelektual berdasarkan sudut pandang agama, para kepala perangkat daerah tidak hanya semata-mata bekerja dalam kesehariannya.
"Ada nilai-nilai lain yang bisa mendasari kerja mereka sebagai kepala dinas., Tapi diharapkan mereka bekerja dengan hati, dengan niat yang baik dan tulus," ujarnya.
Bupati Bandung pun sering mengungkapkan bahwa ia memiliki keyakinan dengan memuliakan para ulama maupun para ustadz dapat meraih keberkahan. Di antaranya, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula pada 2021 sebesar Rp 960 miliar, kemudian pada tahun 2022 naik 30 persen jadi Rp 1,2 triliun. Dengan adanya kenaikan PAD sekitar sebesar Rp 300 miliar itu bukan hal yang mudah.
"Itu rahasia Allah SWT, kalau kita memuliakan ulama. Mengurus ulama itu ada sisi keberkahan. Sesuatu yang mustahil, bisa terjadi karena itu bagian dari rahasia Allah SWT," katanya.