Kesehatan
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut.
1. | Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatanbersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. | |
Jumlah Posyandu di Kabupaten Bandung pada tahun 2014 sebanyak 4.148 buah dan jumlah balita sebanyak 277.543 jiwa. Dengan demikian rasio Posyandu terhadap Balita mencapai 1:67. Hal ini berarti bahwa dari 1 posyandu di Kabupaten Bandung melayani 67 balita.Berikut secara lengkap disajikan data mengenai kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2014. |
||
2. |
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Per Satuan Penduduk Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2014. |
|
3. | Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk | |
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Secara kuantitas, pada tahun 2014 tidak terjadi penambahan jumlah rumah sakit.
Hal ini menyebabkan angka ketersediaan rumah sakit semakin buruk karena jumlah penduduk tiap tahunnya selalu mengalami penambahan. Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai rasio/ketersediaan rumah sakit di Kabupaten Bandung selama kurun waktu tahun 2009-2014. |
||
4. | Rasio Dokter Per Satuan Penduduk | |
Indikator ini dapat menggambarkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. |
||
5. |
Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan |
|
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada saat proses persalinan. Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat meminimalisasi jumlah komplikasi/kematian ibu dan bayi. |
||
6. | Jumlah Balita Gizi Baik Peranan ibu sangat penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Anak yang bergizi baik menjadi aset dan investasi bangsa masa depan.
Di Kabupaten Bandung telah banyak upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi ini. Data menunjukkan prevalensi balita gizi buruk cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2014 persentase balita gizi buruk sebesar 0,03%. Berikut adalah gambaran secara lengkap kondisi balita gizi baik di Kabupaten Bandung selama kurun waktu 2009-2014. |
|
7. |
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Selama dua tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah rujukan masyarakat miskin yang cukup signifikan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya pemberlakuan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memudahkan masyarakat miskin dalam mengakses pelayanan kesehatan.Berikut ini merupakan jumlah rujukan tiap tahunnya. |
Sumber : RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2016