Bupati Bandung Hadiri Munas II OpenDesa 2023
Bupati Dadang Supriatna mengatakan, bahwa digitalisasi di berbagai sektor sudah menjadi suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa dihindari. Oleh karenanya Bupati Dadang Supriatna sangat mengapresiasi pemanfaatan aplikasi OpenDesa guna memaksimalkan potensi wilayah melalui teknologi informasi sumber terbuka yang gratis dan bebas digunakan. Hal tersebut diungkapkannya saat membuka kegiatan Musyawarah Nasional II OpenDesa 2023 di Balai Pertemuan Desa Cigondewah Hilir, Margaasih Kabupaten Bandung pada hari minggu (22/01/23).
"Digitalisasi itu sangat penting. Maka dengan adanya OpenDesa ini menjadi satu inisiatif dan inovasi yang sangat luar biasa. Tentunya melalui OpenDesa ini, kita bisa melihat informasi-informasi di masing-masing desa.," tutur Bupati Bandung.
Bupati Bandung mengatakan kedepannya melalui Dashboard OpenDesa, diriya dapat melihat langsung berbagai data yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai bahan pendukung penetapan kebijakan lebih lanjut.
“Nanti melalui dashboard yang dikelola Diskominfo saya bisa melihat secara langsung memantau kegiatan-kegiatan OPD, kepala desa termasuk ke tingkat RT, sampai ke titik lokus rumah. Rumah miskin, masyarakat miskin, bantuan BLT dan sebagainya. Insya Allah di bulan Maret selesai semuanya," imbuhnya.
Bupati Bandung menambahkan jika seluruh data sudah dapat diakses melalui Dashboard OpenDesa, maka seluruh informasi, program dan kegiatan yang dibutuhkan akan mudah diakses. sebagainya.
"Sehingga saya tidak perlu bertanya lagi ke Para Kadis atau camat, cukup melihat dilevel data dashboard yang ada di saya. " katanya.
Lebih lanjut Bupati Dadang Supriatna pun sangat mengapresiasi pelaksanaan Munas II OpenDesa yang dilaksanakan di Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih ini karena selaras dengan program pemerintah dan dapat mengoptimalkan potensi masyarakat di desa.
“Insya Allah menjadi bagian dari banyak potensi wilayah untuk dikembangkan melalui Sistim Informasi Desa menuju desa cerdas.," tuturnya.
Bupati Bandung menjelaskan bahwa Kabupaten Bandung memiliki 270 desa 10 kelurahan, yang terdiri dari 116 desa mandiri, 123 desa maju, dan 28 desa berkembang. "Dari keseluruhan itu, Alhamdulillah di Kabupaten Bandung tidak ada lagi desa tertinggal maupun sangat tertinggal," katanya.
Oleh karenanya Bupati Dadang Supriatna menyebutkan, dengan status desa mandiri terbanyak di Jawa Barat. Tersebut dapat menjadi modal untuk terus dikembangkannya menjadi desa digital terbuka dan diharapkan hakan semakin mendukung berbagai aktivitas dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati juga berharap Ia berharap melalui Munas ini akan dihasilkan sebuah konsep ideal untuk meningkatkan layanan yang lebih tepat dan inovatif di desa maupun di masyarakat. Selain itu memberikan kontribusi sekaligus berpartisipasi sebagai penggerak dan mendorong laju perekonomian masyarakat.
"Saya berkomitmen agar Kabupaten Bandung melakukan sebuah terobosan. Alhamdulillah saat ini semua desa, sudah menggunakan e-office. Para kepala desa dan pak camat sudah menggunakan e-office, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu walaupun Pak Kades dan Pak Camatnya tidak ada di ruangan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum OpenDesa sekaligus Ketua Panitia Open Desa Lusianto mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang menyempatkan diri untuk hadir pada Munas II OpenDesa. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa yang telah membantu dan mensukseskan kegiatan Munas II Open Desa 2023 tersebut.
"Tujuan kami menyelenggarakan acara ini yaitu untuk mendukung keberlanjutan pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) menuju desa cerdas, yang telah digunakan oleh lebih dari 17.500 desa. Khususnya di desa-desa di Kabupaten Bandung, dari 270 desa dan 10 kelurahan sudah 100 persen menggunakan open. Tinggal kita lebih memanfaatkan pengembangan aplikasi ini," katanya.
Lusianto berharap Open SID yang sudah diterapkan di masing-masing desa bisa membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan 13 program prioritas Bupati Bandung dan mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu mewujudkan Bandung Bedas.