Terjadi Perampokan Plastik, Serentak di 31 Kecamatan

Pemerintah Kabupaten Bandung canangkan gerakan rampok plastik di seluruh Kecamatan se Kabupaten Bandung. Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah H. Marlan, S.Ip.,M.Si mengkomando gerakan tersebut di alun-alun Soreang, Selasa (6/3/2018).

Marlan mengatakan, gerakan rampok plastik merupakan upaya nyata pemerintah dalam mengedukasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong dari plastik atau kresek.

“Hari ini kami canangkan gerakan rampok plastic di 31 Kecamatan. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dari sekarang mengurangi penggunaan kantong plastik. Dengan gerakan ini kita harapakan ke depan, masyarakat pada saat berlelanja, sudah membawa kantongnya sendiri tapi berbahan non plastik,” ucapnya.

Digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung kata dia, gerakan tersebut memilih plastik, karena selain banyak, sampah plastik susah diurai, juga bisa mengganggu kesehatan, saat kantong plastik digunakan untuk membungkus makanan.

“Sasaranannya kita ingin semua masyarakat peduli, kemudian paham, gerakan rampok plastik ini seperti apa. Kita sosialisasikan juga serentak di seluruh Kecamatan se Kabupaten Bandung, dengan disebarkan juga para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk menjadi pembina apel gerakan ini. Tentu saja tujuannya agar gerakan ini juga serentak dan masyarakat mengetahui semua,” imbuh Marlan didampingi Muspika Kecamatan Soreang.

Lebih lanjut dia menjelaskan, gerakan rampok plastik akan terus dilakukan secara bertahap, khususnya di titik tertentu yang ada kegiatan masyarakat, seperti di car free day Stadion Jalak Harupat, dan tempat lainnya.

Dia berharap, gerakan rampok plastik bisa berhasil mengedukasi masyarakat, sehingga penggunaan kantong plastic bisa berkurang.

Sementara menurut Kepala DLH Asep Kusumah, gerakan rampok plastik dilakukan dalam rangka peringatan hari peduli sampah nasional tahun 2018.

Menurutnya Salah satu rangkaian kegiatanya adalah memperkuat edukasi terkait pengurangan sampah plastik.

“Kebetulan kita bekerja sama dengan GIDKP (Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik), melakukan kegiatan edukasi, dalam bentuk aplikasi di lapangan dengan menukar tas belanja kantong keresek dengan tas yg ramah lingkungan,” ujar Asep Kusumah.

Dia mengungkapkan, dari sisi jumlah pengguna keresek saat ini, dinilai berat, tapi, lanjut Asep point pentingnya adalah sebuah pesan pada masyarakat, untuk bagaimana semua terlibat mengurangi penggunaan plastik.

“Sengaja langsung bertemu dengan warga, melibatkan pelajar, berbagai komponen masyarakat lain, juga aparat. Kita harapkan dengan kegiatan ini, nanti akan banyak stakeholder yang bergabung, mereka bisa bantu tas ramah lingkungan atau bantu kegiatan untuk sosialisasinya,” harap Kepala DLH.

Saat melakukan ‘rampok sampah’ lanjutnya, ada warga yang menggunakan banyak keresek untuk membungkus segala barang.

Mayarakat memang dimudahkan dalam hal tersebut kata dia, contohnya dalam satu keresek di dalamnya berisi plastik- plastic kecil, seperti untuk membungkus cabai, telur, ikan asin dan bumbu dapur lainnya.

“Secara fakta kita lihat bahwa sampah plastik menjadi persoalan pertama dari sisi volume, kemudian bercampur dengan sampah organik, sehingga tidak semua masuk kedaur ulang. Kalau itu bisa terpisah, sebetulanya masih bisa diredukasi oleh daur ulang, karena kita punya data, ada 4 perusahaan yang sudah daur ulang yang siap menampung. Mereka perhari bisa mengolah sampai 750 ton. Tapi masih banyak yang belum diolah karena sampahnya tercampur,” ungkap Asep Kusumah.

Pada kesempatan itu pula, Communication and Program manajer GIDKP Adhitya Santi Sofia menyatakan, pihaknya turut berpartisipasi dalam peringatan HPSN tahun ini.

Dipilihnya Kabupaten Bandung dalam gerakan rampok plastik karena dinilai sebagai pemerintah yang sangat konsen terhadap lingkungan.

“Kita mengadakan kegiatan di Kab.Bandung dan Kota Cimahi, karena pemerintahan sini kami perhatikan, sangat peduli dan serius terhadap kerusakan lingkungan. Untuk itu, kita mau mengimbau masyarakat terutama generasi munda untuk bisa mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja,” ujar Adhitya.

Dia juga berharap, dengan mengadakan rampok plastik masyarakat membiasakan diri untuk bisa sering membawa kantong belanja sendiri.

“Jadi gerakan ini sebenernya awal mula untuk bisa menyadarkan masyarakat juga ketika nanti peraturan sudah ada, masyarakat tidak kaget dan sudah terbiasa,” pungkasnya.

Press Release Kominfo Setda.