Teh Nia,” Ayo Cegah TB dengan GERMAS”

Dinas Kesehatan (Dinkes)  mencatat, 6.696 warga Kabupaten Bandung menderita penyakit Tuberkulosis (TBC) selama tahun 2018. TBC merupakan infeksi, yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) Kabupaten Bandung mengatakan, TBC sebagai penyakit yang cukup mematikan, dapat dicegah melalui GERMAS (Gerakan Masyarkat  Hidup Sehat). Menurutnya  selain Germas, pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), menjadi bagian dari upaya preventif menanggulangi sebaran TB di  tengah masyarakat.

“Germas dan PHBS bisa menjadi solusi untuk mencegah meluasnya TBC. Apalagi menurut data Dinkes, tahun 2018 tercatat ada 6.696 orang yang mengidap TB. Ini harus segera diwaspadai, tentunya melalui berbagai kegiatan preventif dan promotif. Jadi ayo cegah TBC dengan Germas,” ungkapnya usai menjadi narasumber pada acara Penyuluhan TBC Kader di tingkat kabupaten/ kota dalam rangka peringatan Hari TB Sedunia (HTBS) tahun 2019 di Gd. Dewi Sartika Soreang, Rabu (21/3/2019).

Ia mengatakan, program penanganan TBC harus dilakukan oleh semua kalangan. Peran masyarakat, industri, dan pemerintah sangat penting untuk bersinergi dalam menanggulangi TBC. “TB ini cukup berbahaya, satu penderita TB bisa menularkan ke 10 orang. Bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani serius. Karena itu, sangat penting keterlibatan semua kalangan untuk menangani serangan TBC,” ujarnya.

Sebagai ketua TP.PKK lanjutnya, ibu yang biasa disapa Teh Nia itu menyebutkan, bahwa  penanganan pencegahan bisa dilakukan juga melalui penguatan peran Posyandu, yang saat ini ada di setiap RW. 

“Di Kabupaten Bandung sudah tersedia 4.288 posyandu, dari jumlah itu, para kader harus paham betul informasi ini, untuk selanjutnya disampaikan kepada setiap keluarga yang ada di Kabupaten Bandung. Para kader ini bisa menjadi ujung tombak penyampai informasi bagi setiap keluarga, mudah-mudahan karena mereka lebih dekat dengan masyrakat, Germas dan PHBS nya bisa tersosialisasikan dengan efektif,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana.,M.Kes menjelaskan, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk. Air ludah penderita terhirup oleh orang yang kekebalan tubuhnya lemah.

“Faktor lingkungan menentukan penularan seperti kepadatan penduduk tinggi sehingga udara lembab dan pencahayaan matahari minim, serta rumah minim ventilasi,” kata Grace. 

Menuruntnya, Dinkes terus menyosialisasikan penyakit TB ke warga. Banyak penderita yang pengobatannya tidak maksimal karena kurang disiplin. Karena itu, masyarakat perlu mengenali gejala tuberkulosis. “Jaga terus kebersihan lingkungan, lakukan Germas dan ber PHBS lah, supaya terhindar dari segala peyakit, termasuk TBC,” tutupnya.

Sumber : Humas Pemkab Bandung