Tahun Ajaran Baru Pemkab Bandung Selenggarakan Pendidikan Inklusif

Memasuki tahun ajaran baru 2014, Kabupaten Bandung menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (Disabilitas/penyandang cacat). Untuk melayani pendidikan tersebut, Kabupaten Bandung telah menyiapkan 64 sekolah yang akan dilayani 54 tenaga pengajar yang telah lulus kualifikasi pendidikan inklusif.

Hal itu disampaikan Bupati Bandung H. Dadang Mochamad Naser, SH, S.Ip saat membuka Sarasehan dan Klinik Dengan Disabilitas di Gedung Moch. Toha-Soreang, Kamis (6/12). Tampak hadir Kepala Dinas Sosial Kab. Bandung Dra. Hj. Nina Setiana, M.Si, Assisten Ekonomi dan Kesejahteraan H. Juhana M. Pd serta ratusan warga dari keluarga anak berkebutuhan khusus.

Dadang M. Naser mengungkapkan, jumlah anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Bandung hingga saat ini tercatat sekitar 4.000 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah anak yang mengikuti pendidikan inklusif baru mencapai 196 orang. "Untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat untuk mengikutsertakan anaknya yang mengalami disabilitas dalam pendidikan inklusif agar mereka dimasa depannya bisa memiliki kemandirian dan kompetens",kata Dadang M. Naser.

Ia mencontohkan tokoh-tokoh terkenal didunia yang lahir sebagai penyandang disabilitas, seperti Hellen Keller, Thomas Alfa Edison, Marllee Matlin, Gola Gong, Stephen Hawking atau penyanyi terkenal Stevie Wonder penyandang tuna netra.

"Secara fisik mereka memang memiliki kekurangan, tetapi motivasi mereka untuk meraih prestasi tidak kalah dengan orang-orang yang normal, jadi jangan memandang mereka sebelah mata",tambah Dadang Naser.

Pada saat ini, kata Dadang Naser masih banyak masyarakat yang memandang kaum disabilitas sebagai individu yang lemah, invalid, terbatas atau tidak produktif.  Bahkan ada yang menganggap parasit, karena bergantung pada bantuan orang lain yang berfisik normal. "Pandangan semacam ini sudah saatnya dihilangkan dari benak pikiran kita, karena pada dasarnya kita semua adalah mahluk ciptaan Allah SWT",tambahnya pula.

Sarasehan dan klinik anak disabilitas menurut Kepala Dinas Sosial Kab. Bandung Dra. Hj. Nina Setiana, M.Si berlangsung sehari penuh dengan melibatkan puluhan tenaga dokter gigi, volunter serta ahli therapy dan diikuti sekitar 150 anak berkebutuhan khusus. Mereka berasal dari Kecamatan Pangalengan, Cimaung, Pameungpeuk, Ciparay, Paseh dan Majalaya.

Nina menyebutkan, sekolah yang telah siap menyelenggarakan pendidikan inklusif masing-masing 5 sekolah tingkat PAUD, 42 sekolah tingkat SD, Tingkat SMP sebanyak 10 sekolah dan tingkat SMK/SMA sebanyak 7 sekolah.
 

Sumber : Press Release Humas Setda Kabupaten Bandung