Salman Amrillah, Qori Ciwidey Juara MTQ Internasional

Memasuki usia ke-378 pada 20 April 2019 lalu, Kabupaten Bandung mendapat kado istimewa dari salah seorang putera terbaiknya. Di negeri Iran pada 8 – 15 April, Salman Amrillah berhasil meraih Juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional Kategori Tilawah tingkat dewasa.

 

Pemuda kelahiran 23 November 28 tahun lalu itu, membacakan Al-Qur’an dengan langgam Bayati, Nahawan, Syikah dan Hijaz. Informasi menyebutkan, qari dari berbagai negara, penguasaan lagu dan suara pemuda asal Ciwidey tersebut luar biasa bagus.

 

“Juri memutuskan saya meraih perolehan nilai paling tinggi karena penguasaan lagu dan suara, walaupun saya merasakan itu hanya faktor keberuntungan saja,” ucap Salman saat dihubungi melalui pesan pribadinya, Selasa (7/5/2019).

 

Perjalanannya menuju ajang internasional tersebut cukup panjang. Berawal dari juara 1 di tingkat kabupaten, di mana ia mewakili Kecamatam Ciwidey dan berhasil maju ke tingkat provinsi. Di tingkat provinsi pun ia berhasil meraih juara 1 dan mewakili Jawa Barat (Jabar) di tingkat nasional.

 

“Juara 1 tingkat nasional dikirim ke Malaysia sedangkan juara 2 dikirim ke Kuwait. Alhamdulillah, meskipun saya di tingkat nasional hanya meraih juara 3, namun mencapai hasil yang maksimal di tingkat internasional. Ini semua berkat dorongan orangtua, guru-guru, sahabat serta keluarga saya,” ucapnya penuh syukur.

 

Anak dari pasangan K.H. Usman Baihaqi dan Entin Wartini itu pun bertutur, ia mulai belajar seni membaca Al-Qur’an sejak kecil dari kedua orangtuanya, yang memang cukup terampil tersebut. Sedangkan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuannya, ia menimba ilmu di berbagai pesantren di Jawa Barat. 

 

“Setelah menyelesaikan tingkat Ibtidaiyah di Desa Panyocokan Ciwidey, saya melanjutkan tingkat tsanawiyah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Cicalengka, yang dipimpin almaghfurlah Ajengan K.H. Ahmad Syahid, sekarang dilanjutkan putranya yaitu K.H Cecep Syahid, Ketua Pimpinan Wilayah Jam'iyyatul Qurra' wa Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat (Jabar). Di ponpes itulah saya banyak mendapatkan bimbingan qiroah dan tilawah,” tutur Salman.

 

Kemudian ia melanjutkan tingkat aliyah di M.A. Darul Ma’arif Sindang Palay Kecamatan Margaasih, Pondok Pesantren Qiratus Sab’ah Limbangan Kabupaten Garut dan Baitur Rosyad Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, sedangkan tingkat Sarjana ia mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung.

 

Menghadapi derasnya arus informasi melalui media sosial dan penggunaan gadget (gawai), suami dari Ummi Latifah tersebut berujar, hal itu merupakan tantangan sendiri terutama saat menyampaikan pelajaran kepada para santri di Ponpes Tanjungsalam Kecamatan Ciwidey.

 

“Tantangan jaman sekarang memang cukup berat. Kalau para santri dilarang bawa HP, malah _pundung masantrenna_. Sebaliknya kalau diperbolehkan, malah tidak fokus _masantrenna_. Jadi, kami perbolehkan pakai gadget dengan catatan, pergunakan gadget itu untuk membantu ilmu ngaji kalian. Buka _youtube_ nyetel qori, unggah qari ke _instagram_,   saya pun melakukan hal yang sama,” terang Salman.

 

Menanamkan rasa cinta Al-Qur’an, juga ia terapkan kepada kedua anaknya yaitu Mahdalena Naqrisyara (5) dan Mahrez Aidin Hazard (2). “Alhamdulillah, mengikuti ibunya yang juga Juara 1 MTQ nasional dan tilawah dewasa pada Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XVI Jabar, Mahdalena sampai saat ini sudah memiliki 16 tropi juara mengaji dan tahfidz. Kuncinya adalah terus perkenalkan ayat-ayat Al-Qur’an kepada anak-anak kita, agar semakin tertanam rasa cintanya kepada Islam dan Al-Qur’an,” pungkas Salman Amrillah.

 

Dengan raihan sejumlah prestasi tersebut, tentunya tidak berlebihan jika Salman dianugerahi Sabilulungan Award 2019 oleh Bupati Bandung H. Dadang M. Naser. Bupati menilai apa yang telah dilakukan Salman merupakan salah satu perwujudan dari visi dan misi pembangunan Kabupaten Bandung.

 

“Raihan prestasi Salman, juga kiprahnya di dunia pendidikan terutama pendidikan agama Islam, merupakan salah satu wujud dari visi dan misi pembangunan kami yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius. Masyarakat diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual akan tetapi juga berakhlakul karimah,” imbuh bupati.

 

Keberhasilan Salman, ujar Dadang Naser diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya di Kabupaten Bandung, untuk bisa memberikan yang terbaik bagi daerah, bangsa dan negara, sekaligus meningkatkan rasa cinta kepada Al-Qur’an.

 

“Terlebih memasuki bulan ramadan seperti sekarang, mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita di bulan suci ini. Perbanyak amal ibadah, sempatkan diri membaca Al-Qur’an di setiap kesempatan,” pungkas Dadang Naser.

 

Sumber: Bagian Humas dan Protokol

Attachments area