Rumlit Alif jadi Media Edukasi di Tengah Masyarakat

Berada di tengah masyarakat dengan kondisi dengan penuh keterbatasan, tak menyurutkan Neni Utami Adiningsih untuk mengabdi pada masyarakat dengan  berkiprah dibidang literasi. Dengan tekadnya itu, tahun 2009 ia mulai mendirikan Rumah Literasi (Rumlit) Alif , sebagai media edukasi masyarakat, yang beralamat di Jl. Villa Bandung Indah No. 10 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung .

“Sekolah RA (Raudhatull Anfal) Alif  ini saya dirikan tahun 2009, sedangkan Rumlit Alif pada tahun 2016, dengan tujuan membangun budaya masyarakat berliterasi khususnya anak-anak. Awalnya hanya buku-buku bacaan anak-anak yang diletakkan sejajar dengan mainan. Namun seiring berjalannya waktu, banyak anak yang datang ada yang membaca buku,  ada juga yang bermain sambil sesekali baca majalah. Buku-buku ini sebagian merupakan buku bekas layak baca dari ketiga anak saya,” terangnya saat dikonfirmasi, Senin (29/2019).

Selain mendirikan Rumlit Alif, Neni yang berprofesi sebagai pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati  Bandung itu, juga merupakan penggagas Alif Eco Edu Center dan sebagai penggiat lingkungan ini yang kerap kali menjadi pembimbing berbagai komunitas dalam hal edukasi. Contoh kecilnya kata Neni, saat acara lomba mendongeng anak di perpustakaan Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, dia memberi pelatihan bercocok taman dengan menggunakan media botol bekas, kepada para orangtua yang saat itu menemani anaknya.

“Segala hal bisa saya dapatkan dari kegiatan literasi, tentunya soal wawasan yang selalu saya informasikan lagi kepada beberapa komunitas. Mudah-mudahan kebiasaan ini dapat menular, sehingga budaya literasi terus berkembang di tengah masyarakat,” ucap perempuan yang pernah menjadi narasumber acara dunia sains di salah satu media di Jabar itu..

Dia bercerita, saat ini koleksi buku di Rumlit Alif terdiri dari buku anak-anak maupun umum, seperti  buku cerita, komik, ilmu pengetahuan, sastra, ekonomi, manajemen, agama, dan buku-buku pelajaran sekolah.  Buku-buku tersebut lanjutnya sebagian besar merupakan donasi buku buku bekas layak baca dari pengagas Rumlit Alif, sumbangan dari siswa siswi RA Alif serta dari beberapa donator buku.

Pada tahun 2011, Neni mendapat penghargaan dari She Can Award bidang pendidikan sebagai penggiat  pendidikan anak usia dini.  Kemudian, pada tahun 2014 mendapat bantuan dana dari Tuperware  (penggagas She Can Award) dalam Program Children Helping Children. 
“Bantuan tersebut saya gunakan Untuk  membangun satu ruang perpustakaan berukuran 4 x 7 meter.  Namun karena adanya berbagai kendala, baru di tahun  2016, Rumlit Alif mulai berkegiatan yang berlangsung hingga kini. Nama Alif sendiri saya pilih karena sebagai huruf hijaiyah pertama yang mudah diingat, jadi saya ingin literasi itu dianggap mudah,” papar ibu tiga anak yang sudah berhasil menulis 74 judul buku ini.

Atas kiprah dan karyanya itu, Bupati Bandung Dadang M. Naser, SH, S.Ip mengapresiasi Neni Utami, karena dinilai sudah turut berkontribusi maksimal bagi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) di Kabupaten Bandung. “Saya apresiasi kiprah Ibu Neni karena sudah banyak berkontribusi, khususnya dalam hal pembangunan SDM. Apalagi, disela kesibukannya menjadi dosen, beliau sangat aktif mengedukasi masyarakat  melalui eksistensi Rumlit Alif di Cileunyi,” ujar Bupati.

Dengan kepiawaiannya dalam berliterasi lanjutnya, bukan saja di wilayah Kecamatan Cileunyi, semangat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan terus dilakukan ke semua kalangan, “Apalagi Bu Neni ini juga menjadi volunteer di beberapa SLB (Sekolah Luar Biasa) di Kabupaten Bandung. Tentunya hal ini dilakukan dengan sepenuh hati, selain turut membangun SDM masyarakat, juga menjadi ladang ibadah,” ujar Bupati.

Sementara itu, menurut Bunda Literasi Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser, tokoh Neni Utami di dunia literasi sudah tidak diragukan lagi. Dia menyebutkan, bersama Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) tokoh Neni menjadi inspirasi bagi sebagian masyarakat Kabupaten Bandung.

“Gerakan membaca dan budaya literasi ini harus digaungkan, karena bisa menjadi solusi untuk pembentukan karakter generasi muda terbaik bangsa, khususnya anak-anak Kabupaten Bandung yang sehat, cerdas, ceria dan berahlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur, dengan hadirnya Ibu Neni, tentu diharapkan bisa menginpirasi masyarakat dalam hal membudayakan literasi,” tandasnya.  

Sumber : Humas Pemkab Bandung