RUBRIK SABILULUNGAN : Tiga Pelajar Kabupaten Bandung Berprestasi di Ajang Internasional

2019 merupakan tahun prestasi bagi para pemuda Kabupaten Bandung di ajang internasional. Setelah Qori Salman asal Ciwidey menjuarai MTQ Internasional di Teheran Iran pada 15 April lalu, tiga orang pelajar juga turut membawa harum nama Kabupaten Bandung.

Muhammad Iqbal Rasyad, siswa Kelas 8 SMP Islam Terpadu (IT) Anni’mah Margahayu, meraih Gold Award (Medali Emas) bidang matematika di ajang Singapore and Asian Schools Math Olympiad (Sasmo) 2019 pada tanggal 6 Mei lalu.

Masih di bidang matematika, siswi Kelas 8 SMPN 1 Margahayu Ratu Alifia Mutiara Kusumah, meraih Bronze Prize (Medali Perunggu) pada ajang International Mathematics Wizard Challenge (IMWiC), di Kualalumpur Malaysia 15-16 Juni 2019.

Prestasi lainnya diraih Diandra Sathya Mukti Wibowo. Siswa Kelas 8 SMPN 1 Margahayu itu, menjuarai Asian Supreme Drum Competition di Singapura pada tanggal 3 Agustus. Diandra meraih Gold Award untuk Intermediate Category (Kategori Menengah).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung DR. H. Juhana mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya atas prestasi yang sudah diraih.

“Kami merasa bangga, anak didik kita dapat berbicara di tingkat Internasional. Tentunya secara khusus, kami akan berikan apresiasi. Akhir tahun ini, kami akan berikan penghargaan dalam event Anugerah Winaya,” ungkap Kadisdik Juhana di ruang kerjanya di Soreang, Selasa (27/8/2019).

Selain dalam event penghargaan di bidang pendidikan tersebut, pihaknya akan mengajukan ketiga pelajar ini untuk mendapatkan Sabilulungan Award. “Karena prestasinya diraih setelah Hari Jadi Kabupaten Bandung, maka kami akan usulkan untuk Sabilulungan Award tahun mendatang,” tutur Juhana.

Juhana menjelaskan, kedua sekolah itu melakukan pendekatan berbeda dalam membina anak didiknya. SMP IT Anni’mah memperkuat pemahaman siswa melalui program intrakurikuler, sedangkan SMPN 1 Margahayu menyalurkan bakat siswa melalui program ekstrakurikuler.

“Di Anni’mah diterapkan kelas peminatan. Ada kelas sains, hafidz Qur’an, olahraga, seni, bahasa dan budaya. Di kelas-kelas tersebut kurikulum 2013 tetap diterapkan, namun ada pendalaman terhadap bidang yang diunggulkan masing-masing kelas,” terang Juhana pula.

Sedangkan program ekstrakurikuler di SMPN 1 Margahayu, dilakukan untuk menjaring kemampuan siswa di luar pelajaran yang didapatkan di kelas. Ia mengatakan, kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan masing-masing. 

“Kedua program yang diterapkan ini bagus. Hasilnya terbukti, anak didik sekolah ini bisa memiliki daya saing bukan hanya di dalam negeri, tapi bisa juga mengimbangi siswa dari negara-negara lain. Hal ini mendukung dan senada dengan tema Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Indonesia yaitu SDM Unggul Indonesia Maju,” tambahnya.

Sementara itu Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menilai, bahwa apa yang telah dipersembahkan para pelajar tersebut, merupakan salah satu implementasi dari visi misi pembangunan yang diembannya.

“Capaian prestasi mereka menjadi manifestasi dari visi pembangunan kita. Dengan prestasi ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), di Kabupaten Bandung.  Prestasi mereka patut ditiru,” ucap Bupati Dadang Naser.

Bupati mengimbau para orang tua untuk terus mendorong anak-anaknya, agar memiliki karakter kemandirian dan semangat untuk meraih prestasi terbaik dalam hidupnya. 

“Jika sudah berhasil di suatu tingkatan, tanamkan semangat untuk meraihnya di tingkat yang lebih tinggi. Kemandirian pada anak harus terus kita dorong, sebagai landasan mencetak prestasi. Bukan hanya untuk maju, namun juga kita kejar daya saing agar bisa berbicara di level regional, nasional bahkan sampai di level global,” tambah bupati pula.

Sumber: Humas Pemkab Bandung