Rencananya Disahkan Kamis Mendatang APBD Kab. Bandung Defisit Rp 65 M

    Menurut anggota panitia anggaran (panggar), Triska Hendriawan, S.T. di Soreang, Senin (25/2), secara umum anggaran masih tersedot untuk belanja aparat. Hal ini wajar karena dana tersebut dialokasikan untuk gaji pegawai.

    Triska yang juga Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera DPRD Kab. Bandung mengatakan, dalam pembahasan APBD tersebut fraksinya cukup merasa puas karena anggaran bisa dialokasikan kepada sektor masyarakat yang lebih spesifik.  Dalam pembahasan anggaran di tiap komisi ditekankan untuk melakukan efesiensi sebesar 20%. Hasil efisiensi tersebut dialihkan untuk program kepada masyarakat dibandingkan untuk program-program yang belum saatnya dianggarkan.

    Ia menyatakan, pada sektor pendidikan anggaran dikucurkan untuk rehab sekolah dan pembangunan diarahkan pada sekolah tingkat menengah.  Karena rasio jumlah SMP lebih sedikit dibandingkan SD, pembangunan fisik untuk SMP di samping percepatan pendirian sekolah kejuruan. Ia menambahkan, SMK yang nanti akan dimunculkan di Kab. Bandung perlu didasarkan kepada aspek kebutuhan saat ini. Dengan melihat kondisi yang ada, pendirian SMK ini disesuaikan dengan kebutuhan.

    Sedangkan dalam sektor kesehatan, legislatif sepakat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Kabupaten Bandung. Pengobatan gratis ini sudah dilakukan kepada keluarga miskin. Pada tahun 2009 direncanakan untuk semua warga kabupaten. Dalam anggaran tahun ini dialokasikan dana untuk penyiapan perangkat pendukungnya terlebih dahulu.

    Selain itu, lanjut Triska, sejalan dengan visi Kab. Bandung yang religius, dianggarkan dana untuk mendukung kegiatan yang mengarah kepada hal tersebut di tingkat desa. Setiap desa akhirnya mempunyai program berbasis religius yang kontinyu dan pada akhirnya dari program-program tersebut dapat menaikkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Bandung.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Selasa 26 Februari 2008