Program P2WKSS Berikan Solusi Kesenjangan Keluarga Lokus : Kampung Tegallame RW 07, RT 1 s/d 6 Desa Ciaro Kecamatan Nagreg

P2WKSS merupakan Program Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan pada aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Dengan kriteria yang telah ditentukan, program prioritas ini akan diikutsertakan dalam ajang perlombaan.

Tujuannya, selain untuk mendorong berbagai pembangunan di daerah tertinggal, ajang ini akan turut meningkatkan daya saing masyarakat dari berbagai aspek dengan wilayah maju lainnya.

Program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), tidak pernah berhenti dalam melaksanakan berbagai usaha untuk solusi kesenjangan keluarga.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung Ny. Hj. Kurnia Agustina Dadang M Naser mengatakan, Program P2WKSS yang dilakukannya bersama jajaran Perangkat Daerah (PD) Pemerintah Kabupaten Bandung, akan mengintervensi pembangunan di wilayah terpencil yang belum tersentuh pembinaan untuk pembangunan.

“Lokasi yang sudah ditentukan untuk diterapkan program P2WKSS ini yakni berlokasi di Kampung Tegallame RW 07, RT 1 s/d 6 Desa Ciaro Kecamatan Nagreg. Kita dorong Perangkat Daerah untuk memberikan pembinaan sesuai kewenangannnya,” ungkap Ibu yang biasa disapa Teh Nia itu, saat dikonfirmasi di Rumah Dinas Bupati Bandung, Rabu (7/2).

Kondisi di lapangan kata Teh Nia, memiliki karaktertik desa yang memang memerlukan program tersebut.

Salah satu alasannya, walau kondisi wilayah ini tidak jauh dari aktivitas pusat perkotaan, namun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, mayoritas warga setempat berprofesi sebagai buruh tani, berkebun atau pun beternak.

Program P2WKSS dinilai mampu membantu wilayah atau desa tertinggal menjadi mandiri dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, sosial, pangan, pendidikan, kesehatan bahkan peningkatan ekonomi kreatif.

“Program ini merupakan salah satu program yang sangat strategis dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan dengan motor penggerak kaum wanita, ” ucap Kurnia Agustina.

Lebih lanjut Dia menerangkan, keberadaan P2WKSS pada hakekatnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, namun upaya tersebut tidak akan berjalan optimal jika tidak dilakukan bersama kesadaran masyarakat.

“Lomba P2WKSS menjadi motivasi dan dorongan tersendiri bagi kita semua agar dapat mencapai suatu kondisi tempat yang sehat, bersih, aman dan nyaman bagi para penghuninya. Untuk itu Kami minta dukungan semua pihak, agar Kabupaten Bandung bisa menuju Kabupaten yang sehat”, harapnya.

Pada kesempatan itu, Teh Nia juga menjelaskan, melalui program P2WKSS, masyarakat akan diberikan pembinaan melalui penyuluhan dan pelatihan berbagai keterampilan, yang nantinya kan berdampak pada peningkatan ekonomi.

Selain itu lanjutan, pembenahan infrastruktur masyarakat akan dilakukan.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Dra. Teti Rusmaharani menjelaskan secara teknis, wilayah yang diintervensi oleh program P2WKSS ini berada di area perbukitan Desa Tegallame dengan luas wilayah sekitar 675 hektar dengan jumlah penduduk laki-laki 4.364 orang dan perempuan 4.085 orang.

“Permasalah kesenjangan sangat komplek disana, kondisi toilet umum sangat tidak layak, jalan desa kondisinya kurang terpelihara, jalan setapak belum tertata, belum memiliki sarana bangunan posyandu dan bale RW yang mandiri,” ujarnya.

Selain itu tambahnya, sebagian warga masyarakat belum mempunyai jamban keluarga, ada sebagian rumah warga masyarakat kondisinya kurang layak huni, sebagian kondisi lingkungan masih kurang tertata, swadaya masyarakat dan gotong royong tidak berkembang dan dan masih kurangnya peningkatan ekonomi keluarga.

“Beberapa rumah akan dilakukan perbaikan, fasilitas umum, jalan desa dan setapak akan dibenahi juga fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti toilet komunal, tempat sampah, posyandu, infrastruktur lainnya juga pembinaan kepada 100 KK (Kepala Keluarga),” Teti Rusmaharani berharap, masyarakat khususnya KK binaan P2WKSS, umumnya masyarakat Desa Ciaro dapat merubah pola pikirnya menjadi masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat serta dapat meningkatkan kesejahteraannya.

“Program ini akan dimulai selama 6 bulan, dengan persiapan awal pada triwulan pertama tahun 2018. Setelah dilakukan pembinaan hingga oktober 2018, sosialisasi, pemberian bantuan sarana prasaranan, selanjutnya dilakukan verifikasi akhir oleh Pemerintah Provinsi,” paparnya.

Di Kampung Tegallame RW 7 sendiri kata Dia, terdapat 6 RT dengan jumlah penduduk tercatat sebanyak 397 orang perempuan dan 410 orang laki-laki dengan rata-rata tiap rumah berisi lebih dari 1 KK. 2 unit WC umum yang tidak layak di sana lanjutnya, melayani masyarakat RT 2 dan 3, dengan volume air tidak sesuai kebutuhan, maka sudah bisa dipastikan kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat tidak terjamin.

Press Release Kominfo Setda.