Penanaman Modal

Data realisasi investasi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terus mengalami peningkatan baik dalam nilai investasi maupun jumlah proyeknya, walaupun jumlah proyek yang ada tidak sebanding dengan nilai investasinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.


Berdasarkan data diatas bahwa realisasi investasi tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012 yang berbanding lurus dengan jumlah proyeknya. Perkembangan realisasi investasi berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2010-2013 ini sangat tergantung dari kepatuhan dan perhatian para pengusaha dalam menyampaikan laporan penanaman modal setiap tahunnya.

Jika kepatuhan para pengusaha dalam penyampaian laporan investasi semakin baik maka tidak menutup kemungkinan nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin meningkat dan jika para pengusaha kurang baik
dalam penyampaian laporan investasi maka kemungkinan nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin menurun.

Realisasi investasi pada tahun 2013 hanya terdiri dari 5 bidang usaha dari 24 keseluruhan bidang usaha. Masih terdapat bidang usaha sektor primer yang masih belum mendapat perhatian dan minat investor terutama bidang kehutanan, perikanan, dan pertambangan.

Sektor primer baru terisi 4% dari total nilai investasi, sedangkan sektor tersier hanya terisi 3%. Sektor tersier yang
belum mendapat perhatian investor diantaranya bidang listrik, gas, dan air, hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, perkantoran dan jasa lainnya.

Berdasarkan nilai investasi yang sudah terealisasi pada tahun 2013 nilainya berjumlah Rp 2.716.672.903.833,00. Nilai investasi ini didominasi oleh sektor sekunder yang tersebar pada bidang industri tekstil sebesar Rp 1.896.379.382.334,00 dengan jumlah proyek sebanyak 25 dari 29 proyek atau 93% dari nilai total investasi di tahun 2013. Industri lainnya seperti industri barang jadi dari kulit dan alas kaki, industri kertas dan percetakan juga mengisi dinamika investasi di Kabupaten Bandung.
Sumber: RKPD Pemkab.Bandung Tahun 2016