Pemprov Alokasikan Rp 50 Miliar untuk Penghijauan di Daerah Hulu

        Demikian diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan saat meninjau lokasi banjir di Kp. Cieunteung RW 04 Kel. Baleendah, Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Kamis (27/11).       "Pengerukan itu belum efektif menangani banjir. Itu hanya untuk mengurangi luas yang terkena banjir. Untuk menangani banjir tetap harus dengan melakukan penghijauan di daerah hulu," katanya. Ia menyatakan, pengerukan telah dilakukan dua tahun lalu oleh pemerintah pusat. Pihaknya menilai, pengerukan itu perlu dilakukan kembali. "Itu akan dilakukan kembali oleh pemeritah pusat," kata Heryawan.

        Selain pengerukan, pihaknya pun akan mencoba melakukan pemangkasan Curug Jompong di Kec. Soreang. Dengan pemangkasan curug ini, banjir di Kab. Bandung akan teratasi. Namun hal ini masih dalam kajian. "Dinas PSDA tengah melakukan kajian dan merekomendasikan hal itu dilakukan," katanya.       Gubernur menegaskan, yang perlu dilakukan dalam penanganan banjir adalah penghijauan di daerah hulu. Pemerintah telah menganggarkan Rp 50 miliar untuk penghijauan di daerah hulu Citarum tersebut. "Penanganan banjir ini memang harus jangka panjang. Tidak bisa dalam jangka pendek. Untuk jangka menengah paling dengan pengerukan tadi, yang sifatnya sementara," ujarnya.

        Heryawan meninjau lokasi banjir dengan menggunakan perahu ke Kp. Cieunteung, Kel. Baleendah. Ia turun meninjau SD Mekarsari yang terendam. Sekolah tersebut sudah seminggu tidak melakukan kegiatan belajar mengajar akibat banjir.Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jabar memberikan bantuan 1 ton beras, mi instan, dan bantuan lainnya. Bantuan diterima Camat Baleendah, Ruli Hadiana. Setelah meninjau banjir di Baleendah, Gubernur juga meninjau banjir di Majalaya, Kab. Bandung.Salah seorang warga setempat, Ujang (20), mengharapkan adanya solusi dari pemerintah dalam mengatasi banjir. "Bagaimana caranya, tergantung pemerintah. Yang penting kami tidak terkena banjir. Tiap tahun banjir capek juga," kata Ujang kepada wartawan.

        Ia menyatakan, hujan yang turun dalam sejak sepekan terakhir mengakibatkan banjir. Bahkan banjir datang sekalipun tidak turun hujan. "Biasanya itu terjadi kalau hujan di daerah Majalaya," katanya.Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar, Ir. Iding Srihadi menyatakan, pemangkasan Curug Jompong tidak akan berdampak kepada pertanian yang ada di daerah hulu. "Enggak ada itu. Pemangkasan Curug Jompong ini sudah benar-benar hasil kajian kami," kata Iding.

Sumber : Harian Umum Galamedia, Jum'at 28 November 2008