Pemkab Bandung Gencar Edukasi Lingkungan

Bupati: ‘Pelestarian Lingkungan, Tanggungjawab Kita Bersama’

Memasuki tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung gencarkan kampanye lingkungan, salah satunya melalui gerakan Bulan Menanam. Selama tiga bulan, yakni Januari hingga Maret, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menanam pohon.

“Saya imbau kepada seluruh masyarakat untuk menanam pohon keras dan pohon endemik, yang bisa tumbuh di wilayah Kabupaten Bandung terutama di lahan-lahan kritis. Sebelum gerakan ini dicanangkan, upaya serupa telah kami lakukan lewat program Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok),” jelas bupati usai menanam pohon di sekitar halaman Gedung Mohamad Toha beberapa waktu lalu.

Dadang Naser menilai, pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun seluruh Perangkat Daerah (PD) serta masyarakat, wajib ikut andil dalam menjaga lingkungan.

“Masalah lingkungan bukan hanya tugas DLH saja. Saya koordinasi dan instruksikan kepada seluruh aparatur yang tupoksinya tidak berkaitan langsung dengan lingkungan, untuk ikut berpartisipasi dan menjadikan hal tersebut sebagai tugas tambahan,” ujar Dadang Naser.

Ia juga menuturkan, gerakan tersebut dilakukan sebagai upaya preventif dalam penanggulangan bencana. Mengingat Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai daerah rawan bencana nomor 12 di Indonesia. 

“Kabupaten Bandung pernah ditetapkan sebagai daerah rawan bencana nomor 4, kini bergeser ke peringkat 12. Langkah preventif inilah yang terus dikampanyekan kepada seluruh masyarakat melalui gerakan ini,” tuturnya pula.

Masih dalam mendukung gerakan yang sama, pada kesempatan lainnya Dadang juga meresmikan Hutan Sabilulungan Desa di Lapangan Gunung Caringin Tilu Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan.

Hutan Sabilulungan Desa merupakan kegiatan penghijauan di lahan kritis yang ada di desa. Dilakukan oleh seluruh stake holder, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat di desanya masing-masing.

“Menanam pohon di lahan kritis, diawali dengan pemetaan yang dilakukan pemerintah kecamatan bersama koramil, polsek dan desa. Kegiatannya berbarengan dengan Gerakan Bulan Menanam Pohon,” ucap Dadang pula.

Dirinya juga mengimbau masyarakat agar memperhatikan pola tanam, terutama di daerah pegunungan. Ia menilai, pemilihan tanaman yang tidak tepat akan memperbesar risiko bencana.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menanam padi atau menanam bawang sampai ke tebing-tebing dengan kemiringan 30 derajat, karena bisa mengakibatkan longsor dan sedimentasi sungai. Penanaman di gunung juga harus dengan terasering dan jangan lupa untuk menanam sabuk gunung dengan tanaman keras,” imbaunya.

Apa yang dilakukannya bersama seluruh jajaran adalah sebagai edukasi bagi masyarakat, bahwa selain sebagai mata pencaharian, pola tanam juga harus mempedulikan kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat lainnya.

“Tanah di sini benar-benar subur dan kebanyakan sudah milik pribadi, sedangkan petani hanya merupakan penggarapnya. Namun pemilik dan para petani, juga harus peduli dengan masyarakat yang ada di kawasan kaki gunung atau yang ada di perkotaan. Bijaksanalah dalam menanam,” pungkasnya.

Sementara Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengungkapkan, sepanjang 2018 pihaknya bersama seluruh masyarakat dari berbagai kalangan, telah menanam lebih dari 6.000 bibit pohon. 

“Di tahun 2018 kami sudah menanam lebih dari 6.000 pohon. Hebatnya penanaman tersebut dilakukan oleh 3.000 orang. Untuk program Satapok lokasi penanaman dimulai dari hulu Sungai Citarum, tepatnya di petak 73 dan 18 kawasan Perhutani Kecamatan Kertasari,” ungkap Kadis LH.

Menjaga lingkungan tidak sulit dan tidak mahal, satu orang cukup menanam dua pohon. “Setiap orang adalah sumber masalah bagi lingkungannya, tapi yakinlah setiap orang bisa menjadi pahlawan serta solusi bagi lingkungannya. Caranya tidak sulit dan tidak mahal, cukup satu orang menanam dua pohon minimal sekali seumur hidupnya. Satu untuk kebutuhan oksigen dirinya sendiri, dan satu lagi untuk ibadah,” urai Asep Kusumah.

Senada dengan bupati, ia juga meminta seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Bulan Menanam. Jika ada masyarakat yang kesulitan dalam mencari bibit pohon, pihaknya akan memfasilitasi.

“Prinsipnya semua jenis pohon baik. Kita juga sudah melakukan kajian bersama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) agar tahu daerah mana yang cocok ditanam pohon durian, mana yang cocok ditanam pohon rambutan, dan sebagainya. Jadi nantinya akan lahir kampung-kampung konservasi tematik. Kalau warga kesulitan bibitnya, kami akan fasilitasi,” pungkasnya.

Sumber : Humas Pemkab Bandung.