Pemkab akan kirim pemenang Coffee Masters ke London

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar Bandung Coffe Festival 2019 dan Coffee Masters Competition di Festival Citylink. 

Acara yang berlangsung pada 24 – 25 Agustus 2019 tersebut diikuti oleh 30 kelompok tani dan puluhan barista.

Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip mengapresiasi atas diselenggarakannya even tersebut.

Bupati menuturkan, kegiatan seperti itu menjadi peluang untuk mempromosikan kopi asal Kabupaten Bandung ke tingkat nasional, bahkan kelas internasional.

“Kami mengapresiasi sekaligus berterimakasih kepada para pelaku dan ahli kopi yang terus mengenalkan kopi Kabupaten Bandung, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya saat membuka kegiatan tersebut, Jumat (23/8/2019).

Dadang mengatakan, kopi asal Kabupaten Bandung telah meraih beberapa penghargaan, antara lain juara dua kontes kopi specialty Indonesia 2015. Penghargaan tersebut diberikan kepada Eti Sumiati selaku pimpinan Kelompok Tani Wanoja, Kampung Sangkan, Desa Laksana, Kecamatan Ibun.

“Tak hanya itu, pada April 2016 Kopi Gunung Puntang asal Kabupaten Bandung juga menjadi juara dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta Amerika Serikat,” lanjut Dadang. 


Menyikapi hal itu, dirinya menilai kopi Kabupaten Bandung sudah berkualitas. Ia menambahkan, pihaknya juga akan menjadikan Kabupaten Bandung sebagai pusat kopi di Jawa Barat (Jabar).

“Kopi kita sudah berkualitas, namun dari segi kuantitas kalah dengan Brazil. Saya yakin, kuncinya pasti di pupuk yang mereka gunakan. Nanti kita beli pupuknya dan kita lakukan uji laboratorium untuk mengetahui isi kandungannya. Saya yakin dengan menggunakan pupuk organik, kualitas dan kuantitas kopi kita dapat meningkat,” imbuhnya pula.

Sementara Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran., M.P memaparkan,  pada bulan Maret lalu, Distan sudah melakukan audisi pertama untuk Coffee Masters. Dimana pada saat itu, kata Tisna, diikuti 18 peserta dan yang lolos hanya 8 peserta. "Sekarang, audisi kedua diikuti 20 peserta, yang akan disaring menjadi 8 peserta, yang nantinya masuk final,” papar Tisna.

Tisna menambahkan, pemenang Coffee Masters Competition nantinya akan diberangkatkan ke London untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional.

“Tahun kemarin, kami juga memberangkatkan juara 1 Coffee Masters Competition ke London. Namun dari segi poin, memang dibawah nilai standar untuk ikut lomba internasional. Jika pemenang tahun ini memenuhi syarat penilainya, kita akan kirim ke London untuk ikut kompetisi. Kalaupun nilainya masih kurang, kategorinya menjadi tamu VVIP yang nantinya akan diikutsertakan dalam bimtek tingkat internasional,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan Bandung Coffee Festival 2019, Distan Kabupaten Bandung juga bekerjasama dengan Go-pay.

“Memasuki revolusi industri 4.0, kami melakukan bimbingan teknis (bimtek) dengan salah satu dompet virtual yakni Go-pay. Jadi seluruh peserta yang ikut kegiatan ini sudah punya barcode yang bisa transaksi melalui Go-pay. Pada bimtek ini, peserta diberikan pemahaman bagaimana sistem keuangan, pembayaran dan komitmen terhadap bisnis. Insya Allah kegiatan ini dapat meningkatkan kelompok-kelompok petani kopi di Kabupaten Bandung,” ungkapnya.

Tak hanya denga Go-pay, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Tokopedia untuk memberikan bimtek kepada para petani kopi di Kabupaten Bandung.

“Setelah even ini selesai, kami akan tindaklanjuti dengan memberikan bimbingan kepada para petani kopi. Dengan aplikasi Tokopedia, kami berharap selain panen, petani juga bisa sekaligus berbisnis,” imbuh Tisna.


Sumber : Humas Pemkab Bandung