Pasar Pangalengan Direlokasi

    Wakil Bupati Bandung Yadi Srimulyadi menyatakan siap memfasilitasi para pedagang agar rencana relokasi tersebut bisa terealisasi. Melihat kondisi pasar saat ini yang sempit dan kurang nyaman, relokasi pasar sudah cukup mendesak, Minggu (1/8), saat mengunjungi Pasar Pangalengan.

    Untuk merelokasi pasar, menurut Yadi, harus mempertimbangkan aspirasi pedagang yang belum bersedia relokasi dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan daerah Pangalengan setahun lalu terkena bencana gempa sehingga ada pedagang yang belum siap.

    Para pedagang yang menempati 524 kios di pasar itu belakangan ini diresahkan oleh kehadiran pedagang kaki lima yang mangkal di depan pasar. Pihak aparat desa setempat tidak bisa menertibkan para PKL lantaran belum ada lahan pengganti untuk mereka.

    Rencana relokasi itu sudah terkonsep dengan baik dan sesuai dengan RTRW. Kewajiban Pemkab Bandung untuk memfasilitasi agar Pasar Pangalengan bisa lebih tertib, nyaman dan memperhatikan aspek estika, agar tidak terkesan semerawut lagi.

    Kepala Desa Pangalengan Tati Yuliandomo mengatakan, salah satu kekhawatiran pedagang ketika direlokasi adalah berubahnya letak kios baru mereka di tempat yang baru. Rencananya, pasar akan digeser beberapa ratus meter ke lokasi lapangan sepak bola Desa Pangalengan. Sementara bekas lokasi pasar akan digunakan sebagai terminal.

    Sementara kantor desa yang terletak di lokasi pasar akan dipindahkan ke Alun-alun Pangalengan, sedangkan lahan bekas kantor desa akan dibangun gedung serbaguna. Lapangan sepak bola sudah siap dijadikan areal pasar. Sebenarnya tahun ini pun relokasi harus sudah dilakukan, sebab salah satu sumber dananya dari dana Desa Peradaban Pemprov Jawa Barat.

     Dana Desa Peradaban untuk Kec. Pangalengan mencapai Rp 1 miliar. Sebagian dana tersebut akan dialokasikan untuk relokasi pasar, sementara kekurangannya dari pemerintah pusat. Sudah ada MOU dengan PT Savana selaku investor yang siap sebagai pelaksana teknis pembangunan fisik Pasar Pangalengan yang baru.

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 3 Agustus 2010