Majalaya Kembali Kebanjiran Sungai Cikijing di Rancaekek juga Meluap

    Koordinator Garda Caah Majalaya Iwan Kustiawan mengatakan, air mulai datang sekitar pukul 14.30 WIB, meski hujan tidak turun. Sepertinya hujan turun di daerah Pacet dan Paseh. Dan seperti biasa, Majalaya terkena imbasnya. Perlahan namun pasti, ketinggian air kembali naik. Padahal banjir yang melanda Majalaya Minggu (26/4) malam, sudah mulai surut pada Senin (27/4) dini hari.

    Iwan menyebutkan, banjir kali ini sudah yang ke-75 kalinya terjadi sejak November 2008. Meski demikian, masih belum ada tindakan nyata dari pemerintah setempat untuk mengatasinya. Meski sudah bosan dengan banjir yang kerap melanda Majalaya, Iwan menjamin warga tidak akan melakukan aksi demonstrasi demi menuntut perhatian pemerintah. Kami akan melakukan pendekatan lain secara personal untuk mengetuk kepedulian mereka. Sebab demonstrasi pun tidak menjamin mereka akan mengambil langkah berarti.

    Sementara itu, ratusan rumah di lima desa di Kec. Rancaekek Kab. Bandung dan Desa Mangunarga Kec. Cimanggung Kab. Sumedang, Minggu (26/4) kembali tergenang banjir akibat meluapnya air Sungai Cikijing. Kelima desa di Kec. Rancaekek yang dilanda banjir adalah Desa Bojongloa, Linggar, Cakung, Nanjungmekar, dan Haurpugur. Banjir yang terjadi Selasa (21/4) dan Minggu (26/4), selain karena curah hujan yang tinggi, juga akibat semakin dangkalnya Sungai Cikijing, Dedi (36), Ketua RT 04 RW 01 Kampung Cikijing Desa Mangunarga Kec. Cimanggung, Senin (27/4).

    Menurut dia, selain dangkal, badan Sungai Cikijing semakin sempit. Akibatnya, ketika turun hujan, airnya meluap dan menggenangi rumah-rumah warga yang ada di sekitarnya. Sungai Cikijing semula melewati bagian tengah pabrik tekstil PT Kahatex. Namun aliran sungai itu lalu dipindahkan ke samping bangunan pabrik. Saat kedalaman sungai itu masih mencapai sekitar 3 meter, tidak pernah terjadi banjir. Tetapi saat kedalamannya hanya tinggal satu meteran.

    Hal yang sama dikemukan Asep Muhamad (52). Warga RT 03 RW o4 Desa Mangunarga itu mengatakan, banjir itu terjadi akibat dua aliran sungai, yaitu Cimande dan Cikeruh Kab. Sumedang, juga mengalir ke Sungai Cikijing. Oleh karena itu, kata Dedi dan Asep, warga berharap agar pemerintah segera mengeruk dan meninggikan tanggul Sungai Cikijing.

    Menanggapi banjir yang terjadi di daerahnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Rancaekek, Maman Nurjaman mengungkapkan, pihak kecamatan telah melakukan upaya tanggap darurat. Kami telah menurunkan satgas untuk menanggulanginya, ketika ditemui di kantornya, Senin (27/4).

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 28 April 2009