Kampung Wangun, Potret Permukiman Sehat di Kabupaten Bandung

Rumah sehat bukan berarti rumah tersebut harus besar dan penuh dengan kemewahan, tetapi rumah yang sehat adalah rumah yang mempunyai dan memenuhi konsep kebersihan, kesehatan, dan keindahan.

Potret seperti itu bisa kita lihat di kawasan permukiman sehat di RW 7 Kampung Wangun Desa Pasirmulya Kecamatan Banjaran.

Tepatnya tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bandung mulai melakuka sederet pembangunan di wilayah tersebut. Sebelumnya Kampung Wangun merupakan permukiman yang jauh dari kata ‘layak’.

Bagaimana tidak, beberapa fasilitas sosial dan umum sangat tidak memadai untuk sebuah permukiman penduduk.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Ir. Erwin Rinaldi, M.Sc menjelaskan bahwa Pemerintah sudah memiliki program khusus, yang dilakukan untuk mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin, melalui penataan permukiman yang teratur, aman dan sehat, yakni program

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK).

Dia mengungkapkan, Kampung Desa Pasirmulya di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, memiliki 4 Dusun, 15 RW dan 69 RT Kelurahan/Desa. Kawasan itu tambahnya, berada di dataran tinggi dengan kualitas udara masih sangat sejuk dan bersih. Dari luas wilayah + 243,1 Ha., lokasi kawasan prioritas PLPBK adalah di Kp. Wangun RW 07.

“Rancangan program ini berpijak pada pengembangan sebelumnya yakni PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Sebelum dibenahi, disana kondisi rumah tidak layak huni, dengan material bilik bambu model panggung yang seluruhnya tidak memiliki MCK, jadi kalau ingin pakai toilet pakai yang di pinggir got, dengan hanya menggunakan bilik setinggi satu meter dan sehelai kain sarung sebagai pintu,” ucap Kepala Disperkimtan saat ditemui di ruang kerjanya.

Kondisi lain yang dilakukan selain pembangunan rumah dan MCK lanjutnya, yakni fasilitas umum seperti jalan rabat beton, pipanisasi air bersih, sistem drainase dengan pas batu yang sebelumnya tanah saja, pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT), dan fasilitas sosial diantaranya pembangunan mushola, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu juga lapangan olah raga.

“Kegiatan PLPBK di Kampung Wangun, akan menyusun skenario pembangunan desa, Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) serta Rencana Tindak Penataan Lingkungan Kawasan Prioritas (RTPLP), sebagai upaya peningkatan kualitas permukiman melalui pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Secara teknis Erwin Rinaldy menerangkan, dalam program PLPBK, Disperkimtan sudah membangun sebanyak 31 rumah sehat, 3 unit MCK, 479 M3 jalan rabat beton, drainase dengan pas batu sepanjang 532 M3 dan drainase gravel 463 M3, TPT sepanjang 8997 M3 dan SPAL 170 M3.

“Selain itu semua, kita perhatikan juga tatanan sosial kemasyarakatan, penataan lingkungan ekonomi masyarakat, serta penataan lingkungan dan kualitas hunian. Kami mempunyai misi untuk terwujudnya Desa Pasirmulya yang berseka, walatra (berwawasan lingkungan, aman dan tertib) serta berbudaya, yang mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan rasa bangga, Dia menceritakan keberhasilan pembangunan Kampung Wangun.

Kalau kita berkunjung kesana, akan terlihat deretan rumah sehat yang teratur berwarna hijau.

Disuguhi berbagai tanaman pekarangan yang asri juga segarnya udara.

Selain itu tambahnya, setiap rumah memiliki tempat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), jalan dan drainase sudah terbangun untuk akses mobilisasi, fasilitas sosial seperti mushola, sekolah dan posyandu.

“Memang rumah sehat itu tak harus mewah, walau bermaterial bilik bambu yang dibentuk sedemikian rupa, kesan asri, tradisional, bersih, sehat, masyarakatnya Someah terlihat dari potret permukiman ini. Apalagi disana juga ada sarana lapangan bola, kolam-kolam ikan, serta banyak sekali tanaman sayuran, buah dan bunga, yang kadang membuat betah,” tandasnya.

Berpendapat soal keberhasilan program PLPBK di Kampung Wangun, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip.,M.IPol berkeyakinan, bahwa nantinya program tersebut akan mendorong kesadaran seluruh masyarakat akan pentingnya hidup bersih, membiasakan pola hidup sehat dengan menjadikan lingkungan desa lebih asri dan tertib, meningkatnya kesadaran pentingnya pendidikan dan bahkan mampu bersaing dalam peningkatan potensi desa.

Lebih lanjut Bupati membagi pengalamanya saat berkunjung ke Kampung Wangun, yang juga menjadi lokasi khusus tatanan permukiman sehat dalam penilaian Kabupaten / Kota Sehat.

Menurutnya udara disana sangat segar, karena kawasan asri dengan 31 rumah yang dikelilingi pepohonan itu, memiliki suasana alam yang sayang untuk dilewatkan.

"Hamparan indah gunung, sawah dengan udara yang segar, jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang penat, membuat kita betah, santai dan damai berada di sini," ungkap Bupati didampingi sang istri Hj. Kurnia Agustina Naser.

Sesungguhnya, kata Bupati wilayah Kp. Wangun itu dulunya adalah kawasan terpencil dengan rumah yang tidak layak huni.

Tetapi melalui program PLPBK yang diinisiasi oleh Disperkimtan, kawasan ini berubah menjadi permukiman yang layak huni dan sehat.

"Usaha Pemkab dengan masyarakat akhirnya membuahkan hasil. Permukiman yang tadinya kumuh, jalan sempit, bangunan tak teratur dan kotor, kini sudah berubah dan bahkan sangat layak, bahkan mungkin mampu mendongkrak potensi wisatanya," ujarnya.

Hal yang tak kalah penting dalam program tersebut, ucap Bupati agar sanitasi dapat tercapai maka strategi yang dilakukan selain mendorong terjadinya Sinergi antara pemerintah daerah masyarakat, harus diupayakan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah, agar dapat mengelola proses peningkatan kualitas lingkungan permukiman secara mandiri dan berkelanjutan.

Press Release Kominfo Setda.