Kabupaten Bandung, Model Pembangunan Ekonomi Berbasis Dakwah

Keselarasan visi ini tak lain karena adanya keterlibatan dan pengakomodasian pendapat tokoh masyarakat dan tokoh agama, dalam membangun Kabupaten Bandung. Hal ini pula menjadi bukti Pemkab Bandung akomodatif terhadap peran rakyat dan tokoh agama dalam pembangunannya. 

“Visi Kabupaten Bandung merupakan cita-cita dan kesepakatan kita bersama, yang pada awal perumusannya banyak mengakomodasi pemikiran dan pendapat para ulama,”ujar Bupati Dadang Naser dalam sambutannya disela-sela Pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) SI Jawa Barat (Jabar) di Masjid Al Fathu Soreang, Sabtu (22/6/2019).

Dalam menyikapi hal tersebut, maka peran dan partisipasi umat Islam, termasuk SI di dalamnya, sangat berarti bagi keberlangsungan pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Ia pun berujar, Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dituntut untuk berperan optimal dengan program yang jelas dan konkrit, serta turut membantu mendorong pembangunan.

“Kami menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan Muswil SI Provinsi Jabar ini. Mengingat SI memiliki tantangan untuk terus eksis dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara. SI sudah merumuskan berbagai strategi dan program kegiatan yang tertuang dalam visi dakwah ekonomi yang terintegrasi dengan visi daerah,” tambahnya pula.

Dadang pun meminta ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk mensinergikan kegiatan dakwah, pendidikan dan ekonomi mikro, menuju kemajuan umat dan bangsa secara umum dalam bingkai semangat Sabilulungan.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP/Laznah Tanfidziyah) SI Dr. H. Hamdan Zoelva, S.H, M.H menyampaikan, visi SI merupakan visi yang diperbaharui untuk menjawab tantangan zaman tanpa melupakan landasan agama dan tanggung jawab dalam berbangsa. Hamdan pun memiliki harapan untuk terimplementasinya visi tersebut dalam waktu 2-5 tahun mendatang, sehingga dampaknya dapat terasa dalam peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Tantangan kita pada saat ini adalah, kita sudah merdeka tetapi umat islam masih memiliki masalah ekonomi. Terdapat ketimpangan yang sangat luar biasa, dimana segelintir orang memiliki kemampuan ekonomi yang melimpah dibanding kebanyakan rakyat di negeri ini. Oleh karena kondisi itulah, sejak Kongres Nasional SI ke-40 yang berlangsung di Bandung, dirumuskan visi baru yaitu Dakwah Ekonomi,” ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Ia pun menyampaikan dalam mengimplementasikan visi organisasinya tersebut, Jawa Barat dipilih sebagai model pembangunan visi baru SI. Pilot projeknya terletak di Subang, Purwakarta dan Kabupaten Bandung dengan membangun pusat kekuatan ekonomi rakyat berbasis dakwah. Di Kabupaten Bandung sendiri, pihaknya ingin mendirikan pusat pendidikan tinggi pertanian vokasi berbasis dakwah ekonomi.

Dirinya mengajak seluruh kader dan anggotanya untuk memperkuat visi dakwah ekonomi SI, yang terimplementasikan dalam Catur Program SI antara lain adalah Konsolidasi Organisasi, Penguatan Ekonomi, Penguatan Pendidikan dengan vokasi keterampilan dan Siyasah.

“Karena masalah ekonomi, rakyat tidak bisa mengakses pendidikan dan kesehatan yang baik. Rakyat juga tidak bisa memiliki kemampuan ekonomi yang baik. Dipilihnya Jabar sebagai model pembangunan visi SI ini, dikarenakan Jabar merupakan basis SI terkuat yang mendapatkan dukungan dari gubernur dan Bupati Bandung,” tambah Zoelva.

Zoelva juga berharap SI menjadi organisasi terdepan yang mampu memajukan ekonomi umat. Menurutnya, selain mengkaji ilmu agama, yang menjadi dasar penting bagi kehidupan umat juga harus memiliki kemampuan organisasi.

“Selain itu, juga harus memiliki kemampuan berniaga sehingga organisasi dapat berkontribusi besar untuk negeri. Ini sinergis dengan program Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung untuk memajukan ekonomi umat,” pungkasnya pula.


Sumber: Humas Pemkab Bandung.