Kabupaten Bandung Diverifikasi Tim Pusat

Setelah melewati tahap Verifikasi Administrasi (VA), Kabupaten Bandung merupakan salah-satu  kabupaten di Indonesia yang maju ke tahap Verifikasi Lapangan (VL) Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2019.

Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip mengungkapkan, kedatangan tim VL tersebut bertujuan untuk melihat data pada dokumen VA sesuai dengan data di lapangan.

“Dari kunjungan ini ditemukan, terdapat beberapa hal yang tidak dilaporkan kedalam dokumen, seperti inovasi atau kreatifitas pengaplikasian dan penerjemahan dari peraturan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bandung menuju KLA. Karena inovasi menyumbang nilai yang lumayan, jadi kita harus lengkapi semuanya,”ungkap bupati saat menerima tim VL pusat di Rumah Jabatan (Rumjab), Selasa (18/6/2019).

Bupati menilai, aspirasi anak-anak sangat penting dalam pembangunan sebuah daerah. Mengingat, sepertiga dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung merupakan anak-anak.

“Sampai saat ini Pemkab Bandung terus berupaya memenuhi hak-hak anak yang sudah disepakati PBB, seperti pendidikan gratis selama 12 tahun, gerakan raksa desa dimana kepala desa beserta jajaran berkewajiban menyisir warganya, jangan sampai ada anak-anak yang tidak sekolah atau dieksploitasi untuk bekerja,” imbuhnya.

Pada kegiatan tersebut dirinya juga menjelaskan, tim VL menyampaikan beberapa catatan yang harus diperbaiki Pemkab Bandung.

“Tadi ada beberapa catatan, seperti masih adanya usia perkawinan anak dibawah umur, adanya iklan rokok dan warung rokok di depan SD Cingcin, juga iklan rokok dan penjualan rokok di koperasi yang ada di komplek Pemkab Bandung, padahal perkantoran masuk kedalam KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Insyaallah semuanya akan segera kita perbaiki, khususnya iklan-iklan rokok di sekitar sekolah,” ujar Dadang.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung Ir. H. Ernawan Mustika, M.Si menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan menjalankan pemenuhan hak-hak anak.

“Persiapan menuju KLA dimulai dari perencanaan baik jangka panjang maupun menengah (5 tahun), setelah itu dinas-dinas terkait langsung menindaklanjuti. Setiap tahun juga kita Pemkab Bandung selalu mengadakan musyawarah yang melibatkan anak-anak, seperti Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan). Jadi mereka didengarkan dan diajak bicara, sehingga kebijakan pembangunan di Kabupaten Bandung pasti dipengaruhi oleh anak-anak,” jelas Ernawan.

Untuk mewujudkan KLA di Kabupaten Bandung sendiri, Kepala Bappeda menilai perlu adanya komitmen dari pimpinan daerah.

“Yang terpenting adalah komitmen untuk memajukan Kabupaten Bandung dengan memperhatikan hak-hak anak. Kita bisa lihat dari keaktifan istri Pak Bupati, dimana beliau menjadi motor pengerak diberbagai kegiatan yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat. Saat ini kita sudah berada ditingkat pratama, melihat progres yang ada insya Allah tahun ini kita bisa naik ke tingkat madya,” tutup Ernawan.

Sumber : Humas Pemkab Bandung