Heboh, di PameungpeukSumur Keluarkan Gas

 

     Keterangan yang dihimpun, Selasa (15/4) menyebutkan, keluarnya gas dari sumur yang baru digali sekitar 3,5 meter tersebut bermula ketika lima orang pemuda warga setempat, yaitu Ujang Nilman (19), Ceri Haryono (29), Edi Ruswandi (28), Marjeng (24), dan Yayat (30) berniat membuatkan sumur untuk Olen, di bagian luar depan rumahnya.

    Seperti dikatakan Edi Ruswandi, Ujang Nilman, Senin (14/7) yang kebagian menggali didalam sumur tiba-tiba mendengar bunyi seperti gas keluar disertai bau menyengat. Karena takut terjadi apa-apa, saya suruh naik ke atas dan tidak meneruskan penggalian dulu.

    Namun kelima pemuda yang masih penasaran itu, mencoba mengetes apa yang sebenarnya keluar dari dalam sumur dengan diameter sekitar 1 meter tersebut. Saya coba nyalakan lilin dan belum sempat lilin tersebut diturunkan, tiba-tiba api menyambar hingga keluar mulut sumur.

    Melihat kondisi tersebut, mereka mencoba memadamkan api agar tidak menyambar ke rumah milik Olen yang sebagian besar terbuat dari bambu tersebut. Api baru bisa padam setelah ditaburi pasir, saat diguyur air malah makin besar.

    Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada ketua RT dan RW setempat dan kemudian disampaikan kepada aparat desa. Kami belum berani melakukan penggalian lagi karena masih menunggu pemeriksaaan dari dinas terkait dari Pemkab Bandung. Kalau sekiranya berbahaya, mungkin tidak akan dilanjutkan lagi.

    Menurut Edi bahwa, kondisi tersebut baru terjadi di kampungnya, padahal tidak jauh dari sumur tersebut sudah ada dua sumur lain yang pernah dibuat beberapa waktu lalu. Kami pun tidak tahu penyebabnya bisa seperti itu, padahal banyak sumur yang sudah dibuat oleh warga.

    Sedangkan ditambahkan seorang warga, lokasi tersebut pada awalnya adalah sebuah tempat pembuangan sampah dan lahan sawah yang kemudian dijadikan tempat permukiman. Kita tidak tahu apakah ada hubungannya dengan bekas lokasi seperti itu atau tidak.

    Dihubungi terpisah Kepala Desa Langonsari, Yayat Ahdiat menyebutkan, laporan dari warganya telah disampaikan kepada pihak kecamatan dan untuk diteruskan ke Pemkab Bandung. Jika melihat daerah tersebut memang dulunya adalah bekas lokasi pembuangan sampah dan mungkin saja gas kompos yang tersimpan di dalam tanah keluar saat penggalian sumur tersebut sehingga menimbulkan kobaran api. Kendati demikian pihaknya berharap ada penjelasan kepada warga dari dinas terkait sehingga tidak meresahkan warga.

 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Rabu 16 Juli 2008