FGD Evaluasi Diklat, Wabup Dorong Rencana Tindak Bandung Seribu Kampung

Pasca dilakukannya pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepada para eselon 2 dan 3 beberapa waktu lalu, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKKPD) Kabupaten Bandung bersama STIA LAN (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara) RI, menggelar FGD (Focus Group Discussion) tentang evaluasi diklat aparatur di Hotel Sutan Raja Soreang, Senin (18/12).

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujudkan pembangunan Bandung Seribu Kampung, diskusi mengenai hasil bimtek yang selanjutnya akan dirumuskan menjadi rencana tindak tersebut melibatkan SDM aparatur mulai dari Kepala dan Sekertaris Perangkat Daerah (PD), Para Camat dan Kasubag.

Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan, S.Si.,M.Si mengingatkan, dalam diskusi yang melibatkan seluruh stakeholder untuk Bandung Seribu Kampung itu, harus terbangun semangat dan komitmen bersama supaya bisa membangkitkan pemikiran dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang dilakukan ASN di Kabupaten Bandung.

“Persaingan antar daerah terus ditingkatkan, selain kinerja tentu saja program pembangunan juga terus dilakukan sebagai tantangan ASN. Jangan sampai tidak berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Saya harap para eselon ini bisa membangun pemikiran yang inovasinya nyata, misalnya bagaimana meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) namun anggaran bisa efisien,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wakil Bupati menjelaskan, dalam menjawab kekhawatiran dampak tol Soroja di Kabupaten Bandung, pemerintah bisa memanfaatkan potensi wilayah sebagai daya tarik tersendiri, yaitu dengan memperluas kampung tematik yang ada saat ini.

“Karena tidak mungkin program seribu kampung ini beres dalam waktu singkat, harus dipisahkan penataan kota dan penataan kampung. Kita harus cermati wilayah Kecamatan yang berbatasan dengan Bandung Raya, yang jauh dan dekat sebagai lokus pembangunan, pun dipelosok juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, dengan Bandung seribu kampung, Wabup berharap lokus pembanguan di pedesaan bisa mengurangi perasaan ketidakadilan pembangunan yang terjadi pada masyarakat yang tinggal jauh di pedesaan.

“Kita dorong sedikit demi sedikit, bukan hanya dalam perencanaan program tapi juga dianggaran. Semangatnya jangan hanya di awal, yg paling berat adalah maintenance nya. Bagaimana menggerakan semua pihak agar konsisten menjalankan peran terbaiknya,” ucap Wabup.

Kemudian untuk mendorong kampung tematik yang belum terdukung, Wabup meminta kepada Bappeda untuk merumuskan dan mengawal, program kemudian lakukan juga koordinasi PD (Perangkat Daerah), tentukan mana yang mau bergerak di atas atau di bawah, disamping menjalankan peran dan fungsi pokok masing-masing, sehingga dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.

“Tolong dikawal tahun ini berapa kecamatan yang sudah menghadirkan kampung tematik, lalu tahun selanjutnya berapa, silahkan di rencanakan, jangan hanya ada kampungnya tapi produknya juga harus dikenal, dirasakan masyarakat, menumbuhkan ekonomi dan PD terkait juga harus bisa ambil posisi, mau gerak dimana mau dihulu atau dihilir,” tukasnya.

Wabup berpendapat, tanpa mengurangi apa yang dilakukan dalam program sebelumnya, kita akan bantu pertumbuhan di pedesan, sehingga keberadaaan tol Soroja akan memberikan dampak positif.

“Biarkan kekhawatiran tadi kita jawab, biarkan macet tapi membawa berkah, kita belajar dari bagaiman kawasan Dago dan Lembang. Orang tak akan bosen mengelilingi kawasan itu karena disekitarnya banyak yang ditawarkan, di Kabupaten Bandung kita suguhkan potensi Bandung Seribu Kampung, dengan segala keragaman yang ada,” pungkas Dia.

Kemudian selain dilakukan diskusi, juga diberikan paparan oleh narasumber mengenai gambaran secara umum kampung tematik, paparan ini diberikan untuk menyamakan persepsi mengenai bagaimana pertumbuhan bandung seribu kampung bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat juga bisa menghempas isu kekhawatiran dampak tol soroja.

Pada kesempatan tersebut, terlibat diskusi Kepala BKPPD Dr. H. Erick Juriara.,M.Si, Camat Soreang Rusli Baijuri, Kepala Diskominfo Atih Witartih, Sekertaris DPMD, Dinas Pertanian, Sekertaris Kecamatan Kertasari, Sekretaris Perkimtan dan juga perwakilan lainnya. Sedangkan narasumber dari STIA LAN RI yakni Prof. Deddy, Dr. Ely Sufianti, MA dan Dr. Edah Jubaedah, MA.

Press Release Kominfo Setda.