Delapan Kecamatan Peroleh Bantuan Truk Sampah

PROSES pengangkutan sampah dari TPS (Tempat Pembuangan Sementara) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Wilayah Kabupaten Bandung, diperkirakan bakal lebih lancar menyusul diserahkannya bantuan 8 buah truk sampah untuk Kecamatan Kertasari, Majalaya, Ibun, Pacet, Pangalengan, Ciparay, Baleendah dan Bojongsoang.

Seusai memimpin upacara Hari Korpri ke 44, HUT PGRI ke 70 dan Hari Kesehatan ke 49 di Lapang Upakarti-Soreang, Senin (30/11), Sekretaris Daerah Kab. Bandung Ir. Sofian Nataprawira, MP menyerahkan bantuan kendaraan tersebut secara simbolis kepada Camat Paseh, Moch. Ishak, S.Sos.

Bantuan truk sampah kepada kecamatan menurut Sofian Nataprawira, dimaksudkan untuk lebih memperlancar proses pengangkutan sampah dari masing-masing TPS yang ada di wilayah kecamatan ke TPA Babakan di Kecamatan Ciparay.

Dengan kian lancarnya angkutan Ia mengharapkan timbunan sampah di TPS bisa dikurangi. Dari hasil pantaunnya di lapangan, Sofian masih melihat adanya TPS liar yang mengganggu estetika kota.

"Saya minta kepada warga untuk memanfaatkan TPS resmi yang telah disediakan pemerintah, sehingga dalam pengangkutannya bisa cepat,"pinta Sofian.

Kepala Dispertasih Kab. Bandung Ir. Erwin Rinaldi, M.Sc menyebutkan volume sampah yang dihasilkan setiap hari hingga akhir tahun 2014 mencapai 6.763 M³. Sementara yang terangkut ke TPA Babakan hanya mencapai 2.212 M³ perhari atau hanya 31,23%.

"Sisanya sebanyak 68,77 % masih belum tertangani, oleh karenanya dengan disalurkannya bantuan truk sampah ke kecamatan ini bisa mengurangi volume timbunan sampah di Kabupaten Bandung,"tambah Erwin.

Sampai akhir tahun 2014, jumlah TPPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) tercatat 48 unit, mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yang hanya 45 unit. Pada tahun mendatang, Ia merencanakan untuk menambah jumlah TPPS karena ia memperkirakan jumlah volume sampah bakal terus meningkat, seiring dengan kian bertambahnya jumlah penduduk dan komplek perumahan.

Untuk mengurangi timbunan sampah, kata Erwin sebetulnya setiap warga bisa memberikan andil dengan cara memilah sampah, mulai dari kertas, plastik atau logam dipisahkan dari sampah organik.

"Jika didaerahnya tersedia bank sampah itu lebih bagus, karena dari sampah bisa menjadi uang,"kata Erwin.

Ia pun menghimbau kepada warga, untuk mengurangi penggunaan plastik. Karena sampah palstik, sulit diurai secara alami. Dalam tempo 50 tahun, belum tentu sampah plastik bisa hancur. "Beda sekali dengan karakteristik sampah kertas atau sampah organik lainnya, sampah organik seperti daun-daunan bisa diolah untuk pupuk tanaman",tuturnya.




Sumber : Press Release Humas Setda Kabupaten Bandung