Camat Soreang, Budayakan Jumsih Sampah

Sebagai kota Kabupaten Bandung, Soreang tentu menjadi perhatian tersendiri dari segala aspek, tak terkecuali persoalan sampah liar.

Dengan semangat sabilulungan, Camat Soreang Rusli Baijuri bersama seluruh jajarannya dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Soreang, Unit Reaksi Cepat (URC) serta masyarakat, kembali membudayakan jumat bersih (Jumsih) sampah, sebagai upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

“Pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan itu sudah tidak bisa melalui sosialisasi lagi. Saat ini masyarakat benar-benar harus disadarkan melalui perilaku dan budaya seperti jumsih sampah secara bersama-sama,” ungkap Camat Soreang saat melakuan Jumsih bersama Muspika dan masyarakat di ruas jalan terusan Al-Fathu Soreang-Ciwidey, Jumat (2/3/1018).

Dikatakan Rusli Baijuri, upaya pengurangan sampah di sumbernya dapat dilakukan masyarakat dengan cara memilah dan memilih sampah yang dapat didaur ulang.

Melalui pemanfaatan ini, diharapkan volume sampah di Kabupaten Bandung pun dapat terkurangi. Untuk beberapa jenis sampah rumah tangga, beberapa jenis sampahnya dapat dimanfaatkan.

“Di titik TPS liar ini, kebanyakan sampah industri konveksi. Seharusnya para pengusaha konveksi memiliki tanggungjawab untuk memilah sampahnya atau bahkan didaur ulang, seperti kain perca menjadi bahan keset atau yang lainnya,” imbuhnya didampingi Danramil Soreang Tri Harbusania.

Pada saat mengkoordinasikan alat berat pengangkut sampah, dia menguraikan Jumsih tersebut akan dilakukan setiap semingggu sekali dengan titik angkut yang berbeda.

“Hari ini sekitar 6 truk kapasitas 11 kubik sampah terangkut dari TPS liar Jalan terusan Al-Fathu Soreang- Ciwidey. Sebelum diangkut, sampah-sampah ini bertumbuk sekitar 30 meter dan hampir menghabiskan badan jalan,” kata Rusli.

Dia mengimbau kepada masyarakat, agar tidak ikut menjadi sumber masalah menumpuknya sampah di TPS liar. Karena kata dia, setiap pihaknya rajin melakukan pembersihan, masyarakat masih membuang sampah di TPS liar.

"Membuang sampah pada tempatnya merupakan upaya sederhana untuk mewujudkan Kabupaten Bandung bersih dari ceceran sampah di sana-sini. Selain itu, masyarakat juga semaksimal mungkin harus mampu menangani sampah agar habis di sumbernya. Jika upaya ini tidak disertai peran aktif masyarakat, semua upaya dan program pemerintah akan sia-sia,” ujar Rusli.

Meski terkendala alat berat untuk mengangkut sampah, jumsih tetap berjalan dan sudah membersihkan sampah sekitar jalan terusan Al-Fathu di 3 titik TPS liar.

Rusli Baijuri berharap, semua dapat memberikan kontribusinya secara cepat, baik dari pihak Perangkat Daerah (PD), juga lintas instansi lainnya.

"Kita tetap melakukan jumsih, meski terkendala lat berat dan truk. Namun jika sampah rumah tangga dikelola sejak lingkungan rumah tangga, maka yang diangkut ke TPA itu, merupakan residu sampah rumah tangga yang memang tidak bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Selain diperlukan penyadaran masyarakat secara masif dalam hal pengelolaan sampah, upaya penegakan penaatan lingkungan perlu digencarkan, supaya memberikan efek jera bagi masyarakat yang kerap membuang sampah simbarangan.

“Sampah di wilayah ini bukan saja berasal dari masyarakat sekitar saja, tapi tadi sempat ada yang tertangkap tangan membuang sampah dari luar Soreang, dan sudah kami peroleh alamat lengkapnya, kemudia kami berikan imbauan,” tandasnya.

Press Release Kominfo Setda.