Bupati Resmikan Ground Breaking RSUD Soreang

Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang secara resmi dimulai. Bupati Bandung H. Dadang M. Naser meresmikan langsung Ground Breaking (pemancangan tiang pertama) RSUD, yang berlokasi di Kawasan Gading Tutuka Desa Cingcin Kecamatan Soreang itu.

 

“Alhamdulillah akhirnya kita laksanakan ground breaking, tiang pancang untuk melanjutkan pembangunan RSUD Soreang. Kita akan segera memiliki rumah sakit yang representatif, di atas lahan seluas kurang lebih 7 hektar (ha). Targetnya bulan November 2020 bisa rampung, karena sistem kontraknya multiyears (Kontrak Tahun Jamak),” ucap Bupati Dadang Naser disela-sela acara tersebut, Kamis (1/8/2019).

 

Dari luas lahan 7 ha tersebut, bangunan RSUD Soreang akan menghabiskan kurang lebih 4,3 ha. Sedangkan sisanya ke depan akan dibangun hotel dan pertokoan. Dengan adanya penambahan infrastruktur tersebut kata Dadang Naser, Kota Soreang akan tumbuh bukan hanya sebagai kota pemerintahan saja, namun juga kota dagang (bisnis).

 

“Dari eksisting bangunan dengan Tipe C di kawasan Alun-alun Soreang, lokasinya dipindahkan ke sini dengan penambahan beberapa fasilitas. Mudah-mudahan bisa langsung loncat ke Tipe B. Dengan adanya rumah sakit, hotel dan mal yang berdiri di sini nantinya, Kota Soreang mulai tertunjang dan akan tumbuh menjadi kota perdagangan,” tutur Dadang.

 

Selain itu terang dia, fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) medisnya juga diperkuat. Sementara eks bangunan RSUD Soreang ke depan akan dijadikan pusat pelatihan atau pendidikan keperawatan.

 

“Tempat tidur yang tersedia jumlahnya tiga kali lipat dari bangunan sebelumnya. Selain itu juga ada penambahan tenaga medis spesialis, sub-sub spesialis, juga ada laboratorium penelitiannya. Eksisting RSUD Soreang juga melayani warga Cianjur, Garut, Bandung Barat dan Cimahi, sehingga overload dan tidak bisa menambah lahan, dan ke depan akan dijadikan pusat pelatihan atau pendidikan keperawatan,” terangnya pula.

 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana Purnami melengkapi, pembangunan RSUD Soreang akan berjalan kurang lebih selama 18 bulan. Pembangunan infrastruktur tersebut ia harap akan menjawab kebutuhan masyarakat, terhadap layanan kesehatan khususnya di bidang rujukan rumah sakit.

 

“1 tempat tidur berbanding 1000 penduduk, sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,7 juta jiwa, jadi kita membutuhkan sebanyak 3000-3700 tempat tidur. Kabupaten bandung sudah memilki 3 RSUD dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur. RS swasta yang ada di Kabupaten Bandung juga berkontribusi sebanyak 1000 tempat tidur, jadi kita masih kekurangan 1000 tempat tidur,” urai Kadinkes.

 

Relokasi dari bangunan eksisting yang sudah terakreditasi paripurna dengan kriteria Tipe C, ditambah beberapa fasilitas pelayanan, cukup memenuhi kriteria RSUD Soreang untuk naik kelas ke Tipe B.

 

“Penetapan naik kelas memang harus ada dukungan baik dari sarana maupun SDM. Selain penambahan jumlah tempat tidur, juga tersedia 4 besar layanan spesialistik (bedah, kandungan, penyakit dalam dan penyakit anak), ditambah dokter spesialis mata, jiwa, radiologi, THT dan kulit. Pelayanan hemodialisa (cuci darah) sudah ada di RSUD Majalaya untuk warga Kabupaten Bandung di wilayah timur, nah untuk di wilayah barat akan ada di RSUD Soreang ini, kami kira ini cukup untuk naik ke Tipe B,” pungkas Grace.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung