Baliho Obar-Yadi Dibiarkan ”Ngulahek”

 

     Meskipun lokasi terpasangnya baliho yang dipampang menjelang Hari Jadi ke-367 Kabupaten Bandung yang jatuh pada 20 April 2008 terletak di jalan utama, tidak "menggugah" pihak mana pun untuk memperbaikinya.Bahkan bukan tidak mungkin kedua pimpinan daerah yang setiap hari melewati jalan tersebut, melihat kondisi tersebut. Namun hingga Senin (13/10), kondisinya masih dibiarkan seperti itu, meskipun tak jauh dari lokasi terpasangnya baliho terdapat pos jaga Satuan Polisi Pamong Praja.

    Slogan "Rancage" yang dipilih Pemkab Bandung dalam rangka hari jadinya tersebut, seharusnya bisa dimaknai oleh para pegawainya dengan sungguh-sungguh. Tak heran, keinginan pemkab untuk menerapkan slogan itu agar bisa diterapkan oleh seluruh pegawai dilakukan melalui pemasangan baliho di beberapa sudut lingkungan perkantoran Pemkab Bandung di Soreang. Kembali kepada baliho ngulahek, baliho tersebut hanya dipasang dengan menggunakan kayu yang ditanam di tanah. Kondisi tersebut memungkinkan baliho itu terempas angin terlebih bila diterpa angin yang cukup besar.

    Beberapa anggota dewan yang kebetulan tidak sengaja melihat kondisi ini pun sempat menyatakan keheranannya melihat baliho yang dibiarkan seperti itu. Seminggu lalu saya melihat baliho tersebut dalam kondisi seperti itu dan hari ini tidak berubah masih seperti dulu.

    Melihat kondisi itu, kata Raditya, seharusnya keberadaan baliho yang terpasang di lokasi strategis, yakni di depan pintu masuk utama bisa dengan mudah terdeteksi oleh siapa pun. Dengan lokasi penempatan baliho yang berada di depan pintu gerbang, tentunya semua bisa mengetahuinya. Hanya saja apakah kondisi baliho seperti itu sama sekali tidak ada yang tahu sama sekali?.

    Sedangkan dikatakan anggota dewan lainnya, H. Asep Anwar Mahfudin, para pegawai Pemkab Bandung seyogianya tidak menyepelekan hal-hal yang dianggap kecil. Mungkin hal tersebut dianggap kecil, tetapi bila pihak lain melihat itu akan muncul bermacam-macam penafsiran.

    Disebutkannya, warga masyarakat sebelum menilai sesuatu yang besar, tentu akan juga memerhatikan hal-hal kecil dan kadangkala hal kecil pun akan memberikan penilaian yang cukup besar. Bila hal kecil tak terperhatikan, mereka akan membandingkan dengan hal yang besar.

 

 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Selasa 14 Oktober 2008