Sungai Citarum Kembali Meluap Majalaya Jadi Kota Lumpur

    Meski demikian, sebagian besar wilayah yang sebelumnya terendam banjir, yakni Desa Majalaya, Majasetra, Majakerta, dan Desa Sukamaju, kemarin sudah kering. Berdasarkan pemantauan di lapangan, pada pukul 15.45 WIB Sungai Citarum kembali meluap dan menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Majalaya hingga 80 cm. Namun luapan sungai tersebut tidak sehebat pada hari-hari sebelumnya yang sempat membawa material lumpur. Genangan air di Jalan Raya Laswi dan Kondang serta di Jalan Raya Solokanjeruk-Majalaya masih bisa dilewati bus dan truk, kecuali roda dua dan minibus.

    Sekretaris Kec. Majalaya, Lili Sadeli, S.Pd. mewakili Camat Majalaya, Drs. Yiyin Sodikin menyatakan, 70% tumpukan lumpur di Majalaya sudah berhasil dibersihkan. Upaya membersihkan lumpur itu masih tetap menggunakan loader dan tiga unit truk dari Dinas PU Bina Marga Kab. Bandung atas instruksi langsung Bupati Bandung. Selain itu, juga menggunakan mobil pemadam kebakaran dan dibantu warga sekitar.

    Lili berharap, dalam beberapa hari ke depan, semua lumpur yang mengendap di sejumlah ruas jalan di Majalaya, bisa segera dibersihkan. Ia juga mengatakan, ekonomi warga sejak kemarin, sudah mulai menggeliat. Yaitu dengan adanya sejumlah pabrik industri yang mulai beroperasi dan para pedagang di Pasar Majalaya pun mulai menggelar dagangannya. Sebelumnya, sebagian besar ekonomi warga sempat lumpuh karena banjir lumpur.

    Kendati demikian, di sekitar halaman rumah warga masih menyisakan kotoran atau tumpukan lumpur yang belum dibersihkan. Dan sejumlah warga masih terlihat membersihkan rumahnya masing-masing. Begitu juga sebagian perkantoran, seperti kantor kecamatan, kepala desa, sudah mulai bisa difungsikan kembali. Para siswa SD, SMP, dan SMA baru sebagian kecil yang masuk sekolah, kendati pada hari pertama masuk sekolah mereka harus bersih-bersih gedung dari endapan lumpur.

    Lili menjelaskan, akibat terus-menerus diterjang banjir lumpur, sejumlah ruas jalan di Majalaya banyak yang mengalami rusak berat. Seperti di Jalan Raya Solokanjeruk-Majalaya banyak jalan yang berlubang karena bagian aspalnya terkelupas akibat terkena air dan bolong-bolong. Kerusakan jalan itu, akibat terus-menerus terendam air.

    Ia juga menyebutkan, pasca penanggulangan banjir di wilayahnya, pada Rabu besok akan diadakan pengobatan massal untuk semua warga korban banjir. Pengobatan itu diharapkan dapat mengantisipasi serangan gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), batuk-batuk, dan penyakit lainnya.

    Selain mengadakan pengobatan massal, warga korban banjir yang meliputi 5.855 kepala keluarga, sebagian sudah menerima bantuan paket sembako yang diterima dari Pemkab Bandung. Bantuan yang sudah disalurkan kepada mereka itu berupa beras 1.100 kg, mi instan 104 bungkus, 20 dus air mineral, dan bantuan lainnya.

    Meski demikian, ia mengatakan, sebagian warga masih mengalami kesulitan air bersih. Bahkan ada di antara rumah warga yang rusak berat akibat diterjang banjir lumpur. Akibatnya, tidak layak huni dan jumlahnya mencapai 6 unit yang berada di dekat bantaran sungai di Desa Sukamaju.

 

 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Rabu 19 Maret 2008