SUKSES DATANGKAN WISMAN MELALUI KAWASAN PERBATASAN, HOT DEALS KEPRI KEMBALI DIPROMOSIKAN TAHUN 2019

NARASI TUNGGAL

KEMENTERIAN PARIWISATA

 

SUKSES DATANGKAN WISMAN MELALUI KAWASAN PERBATASAN, HOT DEALS KEPRI KEMBALI DIPROMOSIKAN TAHUN 2019

 

Jakarta, 24 April 2019 – Setelah sukses mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui program Hot Deals Kepulauan Riau (Kepri) 2018, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mempromosikan program Hot Deals Kepri 2019 guna meningkatkan jumlah kunjungan wisman dan perputaran ekonomi di kawasan perbatasan. 

Jumlah wisman yang masuk ke Indonesia melalui program Hot Deals tahun lalu mencapai 688.951 wisman, yang didominasi oleh wisman dengan top 5 originasi dari negara Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, dan Filipina. Tahun ini, Kemenpar kembali meluncurkan program Hot Deals Kepri 2019 yang diharapkan mampu mendatangkan kunjungan satu juta wisman.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan jika program Hot Deals ini dapat terlaksana berkat dukungan dari Pemerintah baik Pemerintah Pusat ataupun Daerah, serta para pelaku industri pariwisata di Kepulauan Riau. “Kunci sukses program Hot Deals ini terletak pada sinergi yang baik antara Pemerintah dan para pelaku industri pariwisata di Kepri. Oleh karenanya, saya harapkan para pelaku industri untuk terus mendukung program ini”, ungkap Menpar.

Program Hot Deals merupakan salah satu program prioritas yang sedang fokus dikerjakan oleh Kementerian Pariwisata di tahun 2019, dengan tujuan untuk mendukung tercapainya target 20 juta kunjungan wisman.

Program Hot Deals, biasa disebut sebagai more for less tourism ini dikembangkan untuk mengoptimalkan idle capacity di 3A (aksesibilitas, akomodasi, dan atraksi) yang digabungkan dalam sebuah platform guna menyediakan layanan pariwisata yang mudah dan murah. Paket Hot Deals biasanya dijual saat musim rendah kunjungan (low season) dan weekdays dengan membuat paket bundling yang memiliki komponen transportasi, yang mampu mengurangi harga hingga 70% dari harga normal.

“Untuk mampu menjaring wisman ke kawasan perbatasan, saya mengajak seluruh pelaku industri pariwisata Kepulauan Riau agar memberikan potongan harga/diskon besar kepada wisman, khususnya saat musim rendah kunjungan (low season) dan weekdays. Saya pastikan potongan harga ini tidak akan menjadikan para pelaku industri merugi, karena menggunakan konsep sharing economy”, tambah Menpar.

Secara implementasinya program Hot Deals Kepri ini direalisasikan oleh Kemenpar dengan melakukan kerjasama dengan Ferry serta Travel Agent/ Tour Operator, industri golf, spa, dan hotel/ akomodasi dengan memberikan diskon untuk 1.000.000 tiket selama satu tahun, menyediakan aplikasi Hot Deals Kepri, melakukan promosi kerjasama bersama pengelola kapal Ferry (wrapping dan promosi tematik), memberikan dukungan penyelenggaraan event pendukung Hot Deals, serta rutin menyelenggarakan rapat koordinasi dengan para pelaku industri pariwisata di wilayah Kepri.

Untuk memastikan program ini mampu mendatangkan wisman dalam jumlah besar, Kemenpar melakukan berbagai program pemasaran seperti promosi di acara sales meeting, consumser selling, penjualan tiket-tiket di counter-counter pelabuhan, serta promosi di media cetak, elektronik, dan online.

Realisasi kunjungan wisman ke wilayah Kepri yang dihasilkan dari program Hot Deals dari Januari hingga 19 April 2019 adalah 297.393 pax, dan setiap bulannya selalu melampaui target yang ditentukan. Top 5 originasi wisman yang berkunjung ke Indonesia antara lain didominasi oleh wisman asal negara Singapura, Tiongkok, Malaysia, India, dan Korea Selatan.

“Saya berharap para pelaku industri pariwisata di wilayah Kepri ke depan mampu menyusun paket wisata yang lebih menarik dan ramah dengan kebutuhan kaum milenial. Saat ini, 26% dari jumlah wisman ke Kepri adalah kaum milenial. Semakin menarik paket wisata yang kita tawarkan, maka semakin besar peluang untuk menjaring kunjungan wisman milenial ke Indonesia”, pungkas Menpar.

 

(Tim Komunikasi Pemerintah Kemenkominfo bersama Biro Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata RI).