Sampah Menumpuk, Warga Sukamanah Ancam Demo

    Demikian diungkapkan Kepala Desa Sukamanah, H. Cep Yudi di Kantor Kec. Paseh, Jln. Tangsimekar Kec. Paseh, Rabu (16/1). Menurut Yudi, ancaman unjuk rasa terhadap pengelola sampah itu disebabkan warga yang rumahnya berdekatan dengan TPS, merasa terganggu dengan adanya polusi udara yang berasal dari tumpukan sampah.

    Sampah yang dibuang dari dalam Pasar Baru Majalaya terus menumpuk, sehingga menimbulkan polusi udara, bau tidak sedap, dan lalat. Akibatnya warga menjadi resah dan berencana melakukan aksi unjuk rasa. Warga, lanjutnya, mengkhawatirkan lalat yang berasal dari tumpukan sampah itu akan menularkan penyakit. Itulah yang membuat warga kesal, apalagi sampah sudah meluber sampai ke jalan.

    Menurut Yudi, jika warga benar-benar melampiaskan kekesalannya dengan cara melakukan aksi demo hingga berbuat anarkis, pihaknya tidak mau bertanggung jawab. Sebagai kepala desa saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak pengelola pasar, terkait adanya keluhan warga yang disampaikan kepadanya. Namun hingga saat ini, keluhan dari warga belum ada realisasinya.

    Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar Baru Majalaya, Holidin mengatakan, pihaknya akan berupaya mengangkut sampah yang terus menumpuk di TPS Pasar Baru Majalaya. Bahkan tumpukan sampah sudah mulai diangkut sejak Senin (14/1). Tetapi belum kelihatan ada pengurangan.

    Ketika disinggung apakah ada kendala dana atau truk pengangkut sampah, ia mengatakan, bukan karena persoalan itu. Yang menjadi persoalan, katanya, TPA-nya ditutup. Tapi informasi itu hingga saat ini belum jelas. Bahkan saya juga saat ini masih menunggu informasi dari pengelola sampah lainnya. Sedangkan Kepala Desa Babakan, Dadang Holiludin mengatakan, TPA Babakan masih tetap beroperasi.

 

Sumber : Harian Umum Galamedia Kamis, 17 Januari 2008