Potensi Wisata Kabupaten Bandung Cukup Lengkap

Potensi wisata di Kabupaten Bandung, baik wisata alam, budaya, fashion maupun kuliner, cukup lengkap untuk dikembangkan. Namun masyarakat harus siap menerima tamu dengan keramahan, keamanan dan kenyamanan.

 

"Di samping tentunya yang paling utama, yaitu inovatif dalam tampilan budaya, fashion dan kuliner yang disajikan," ucap Bupati Bandung H. Dadang M. Naser di sela-sela acara Gebyar Expo Wisata Budaya Andes Desa Cilame Kecamatan Kutawaringin, Jumat (24/7/2020).

 

Standar kualitas sajian wisata di daerah yang dipimpinnya selama satu dekade itu, menurut bupati, masih variatif. Di beberapa wilayah sudah baik, namun wilayah lain perlu pengembangan lebih lanjut.

 

"Standar kualitas manajemennya harus sama. Saya ingin tenaga ahli dihadirkan, supaya ada pendampingan dalam mengajarkan manajemen kepariwisataan," imbuh Bupati.

 

Menurutnya, bila kepariwisataan ingin maju, harus meniru daerah lain yang sudah lebih dulu maju. Ia mengambil contoh pariwisata di Bali, di mana masyarakatnya sangat siap menerima tamu, dan bisa menampilkan ciri khas adat istiadatnya.

 

"Kita punya potensi besar, pelaku seni kita malah sudah tembus menjual produknya ke sana. Nah, di daerah asalnya, seharusnya mengikuti, tentunya dengan penataan budaya khas Sunda," tuturnya.

 

Untuk Desa Cilame sendiri, lanjut Dadang Naser, memiliki panorama alam yang tidak kalah indahnya. Ia pun meminta masyarakat setempat, untuk meningkatkan potensi usaha pendukungnya.

 

"Tampilkan fashion atau kuliner yang khas. Misalnya cireng, bagaimana membuat cireng yang berbeda yang tidak ada di daerah lain. Atau buat sajian budaya yang menarik tamu untuk datang kembali. Kembangkan produktivitas usaha pendukung lainnya, misal produk-produk kerajinan UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Jangan sampai tamu berwisata ke sini, tapi belanjanya di tempat lain," imbau Dadang Naser.

 

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Cilame Alo Sobirin menambahkan, Cilame memiliki potensi wisata alam yang besar. Sebut saja Puncak Camar, Gunung Walanda dan Puncak Kahyangan.

 

"Di sini juga ada Bumi Perkemahan Andes, arung jeram, atau cadas gantung untuk kegiatan panjat tebing para pecinta alam. Kami terus berupaya membuka jalur-jalur penghubung strategis, jangan sampai ada warga kami yang terisolir," tambah Alo Sobirin.

 

Dengan dibukanya jalur-jalur strategis tersebut, ia berharap potensi wisata yang ada, dapat mendongkrak pendapatan asli  desa yang dipimpinnya.

 

"Setelah jalur strategis dibuka, dan potensi-potensi wisata ini bisa dikembangkan dengan lebih baik lagi, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami," harap Alo.

 

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan