Pentahelix, Strategi Pulihkan Perekonomian Kabupaten Bandung

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam penggerak roda perekonomian. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengajak unsur pentahelix (birokrasi, komunitas, akademisi, pengusaha, dan media) untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka memulihkan kembali perekonomian daerah, khususnya sektor pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Bandung.

“Kami berharap, sinergitas ini dapat membantu pemerintah daerah dalam membangkitkan kembali pariwisata. Karena pariwisata merupakan sektor strategis yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah,” ungkap Bupati Bandung H. Dadang M Naser di sela – sela acara Rapat Koordinas (Rakor) Pemasaran Pariwisata semester I dan II di Grand Sunshine, Soreang, Rabu (8/7/2020).

Selain membuka kembali objek wisata, pihaknya juga tengah menyusun strategi untuk kembali mempromosikan industri budaya di Kabupaten Bandung. Pasalnya, selama pandemi covid-19, hampir semua aktivitas budaya lumpuh total.

“Industri budaya mesti diapresiasi, salah satunya dengan perhelatan gelar budaya. Sementara untuk menarik perhatian masyarakat, kami akan menghadirkan para pelaku UMKM yang menyajikan berbagai produk, baik kuliner, fesyen maupun kerajinan tangan,” jelas Dadang.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung H. Marlan menuturkan, wabah covid-19 telah berdampak pada penurunan perekonomian nasional, hingga 3%.

“Alhamdulillah karena adanya insentif, capaian PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) mengalami peningkatan dari biasanya. Kami berharap, capaian ini tidak mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung secara signifikan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha menjelaskan, menurut Travel & Tourism Competitiveness Index (CCTI), saat ini aspek health and hygiene Kabupaten Bandung menduduki peringkat ke 102 dari 140 negara. Sedangkan aspek safety and security berada ditingkat 80 dari 140 negara.

“Mengingat tantangan yang sedemikian besar, kita perlu membangun komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan dan kebudayaan. Sinergitas yang terjalin ini diharapkan jadi sebuah ikhtiar bersama dalam rangka Gerakan Sabilulungan Bangkitkan Pariwisata dan Budaya atau kita singkat menjadi  Raksa Hitaya,” jelasnya.

Sementara dari unsur media, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung H. Rahmat Sudarmaji mengatakan, kekuatan pembangunan suatu pemerintahan perlu mendapat dukungan dari semua elemen, termasuk peran media.

“Konsep pembangunan pentahelix sudah sangat tepat diterapkan dalam membangkitkan lagi sektor yang terpuruk saat pandemi. Dari sisi media sendiri, Dewan Pers telah mewanti-wanti konten berita. Dimana berita yang dibuat harus mengedukasi dan jangan sampai membuat kepanikan publik atau bahkan sensasional,” ucap Rahmat.

Sebagai tindak lanjut dari MoU lima unsur tadi, lanjutnya, dalam waktu dekat PWI akan menggelar lomba karya jurnalistik dan lomba foto tentang kepariwisataan.

"Diharapkan dengan karya-karya jurnalistik ini bisa menjadi referensi, kalau destinasi wisata di Kabupaten Bandung, nyaman dan aman untuk dikunjungi, sehingga pemulihan ekonomi sektor pariwisata cepat tercapai," pungkasnya.


Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan