Pemkab Lakukan Pendataan Warga Miskin Melalui Puskesos

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi 62.000 kepala keluarga (KK) miskin baru (misbar) terdampak wabah virus corona (covid-19). 

 

Tahap pertama telah dilakukan akhir April lalu, sementara bulan Mei ini secara bertahap dilakukan pendistribusian bantuan tahap kedua.

 

Bantuan pada tahap pertama dan kedua sama, yaitu sebanyak 620.000 kilogram (kg) beras, 124.000 kg gula pasir dan 124.000 liter minyak goreng. Sementara masing-masing KK menerima sebanyak 10 kg beras, 2 kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng.

 

Jumlah yang diterima tiap KK, menurut Kepala Desa (Kades) Cibeureum Kecamatan Kertasari Efi Nur Taufik, sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan Pemkab Bandung. “Kami menerima bantuan untuk 517 KK dan ini sudah berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama sekitar tiga minggu lalu dan kemarin sudah menerima untuk tahap kedua. Adapun jumlahnya, per KK itu menerima 10 kg beras, 2 kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng,” urai Kades Cibeureum.

 

Pihaknya menerima bantuan itu dari kecamatan, lalu disebar ke tiap RW untuk kemudian didistribusikan ke masing-masing rumah warga penerima manfaat. Ia menjelaskan, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung mendata warga miskin melalui pusat kesejahteraan sosial (puskesos) yang ada di Desa Cibeureum.

 

“Kami telah mendistribusikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan, terutama kaum lansia dan jompo. Kami yang lebih mengetahui kondisi warga, oleh karenanya sasaran bantuan dari kabupaten ini akurat,” jelasnya.

 

Efi menyampaikan, sampai saat ini desanya baru menerima bantuan dari satu sumber saja, yaitu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten. “Terima kasih buat Pak Bupati dan jajaran Pemkab Bandung, yang bantuannya hingga tahap dua ini lancar kami terima. Saat ini warga yang belum tersentuh bantuan masih cukup banyak. Namun bila bantuan dari pusat dan provinsi berjalan sesuai rencana, semua warga miskin di desa kami akan terbantu,” ujar Efi.

 

Lain halnya dengan Efi, Kades Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Hadian Supriatna mengatakan, pihaknya telah menerima bantuan dari provinsi dan kabupaten. “Dari provinsi, telah menerima bantuan untuk 55 KK. Sedangkan dari kabupaten telah menerima bantuan tahap pertama untuk 204 KK,” terang Kades Cibiru Wetan.

 

Untuk mengatasi warga yang belum tersentuh bantuan, Cibiru Wetan menjadi desa pertama yang telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD). “Kami sudah menyalurkan BLT yang bersumber dari DD untuk bulan pertama, yaitu sebesar Rp. 600 ribu per KK untuk 190 KK. Kami sudah anggarkan untuk 3 bulan. Alhamdulilllah, desa kami menjadi penyalur BLT-DD pertama di Kabupaten Bandung,” ungkap Hadian.

 

Seperti halnya Desa Cibeureum, warga yang masuk data di wilayahnya juga mendapat bantuan sesuai amanat Pemkab Bandung. Sebelum bantuan tiba, pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui media sosial (medsos).

 

“Kita pastikan bantuan itu tidak dipecah untuk warga yang tidak kebagian. Kami jelaskan melalui medsos, bahwa bantuan dari beberapa sumber hanya masalah waktu saja. Data calon penerima sudah kami pegang,” terangnya pula.

 

Melalui medsos pula, pihaknya mengimbau warga agar melakukan gerakan sabilulungan bagi beras. “Kami imbau warga bagi-bagi beras, dari warga untuk warga. Dari 19 RW, 10 RW melaporkan sudah melaksanakan gerakan sabilulungan ini. Selain itu, sesuai arahan Pak Bupati, kami memiliki cadangan beras. Hal ini untuk mengantisipasi, bila kami menerima laporan ada warga yang tidak bisa membeli beras,” pungkas Hadian.

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan