Pemkab Bandung Masuk Top 10 Nilai SKD di Indonesia

Peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Tahun 2021 menduduki top 10 nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Indonesia, yakni mencapai 494. Skor tersebut diraih Hesty Kusuma Wardani peserta CPNS Kabupaten Bandung titik lokasi (tilok) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Balikpapan.

 

Hal itu mengemuka saat Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan Monitoring Tes CPNS Pemkab Bandung Tahun 2021 di Telkom University (Tel U), Dayeuhkolot, Senin (20/9/2021).

 

Bupati Dadang Supriatna mengapresiasi antusiasme masyarakat yang mengikuti seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Bupati memaparkan, hampir 20.000 orang mendaftar sebagai peserta CPNS dan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) baik guru, maupun non guru.

 

"Banyaknya peserta yang mengikuti CPNS membuktikan bahwa Kabupaten Bandung ini memiliki potensi, sehingga banyak masyarakat yang ingin turut meningkatkan pelayanan di Kabupaten Bandung," ungkap bupati.

 

Tak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi Kantor Regional III BKN Bandung serta Tel U yang telah bersinergi bersama pemerintah daerah dalam pelaksanaan CASN Kabupaten Bandung.

 

“Terimakasih kepada BKN dan Tel U yang sudah menyiapkan sarana dan prasarana dalam seleksi CASN ini. Selain dilaksanakan di lokasinya sangat representatif, penerapan prokes (protokol kesehatan) juga sangat diperhatikan. Mulai dari masuk, registrasi hingga ruang seleksi semuanya steril,” jelas orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.

 

Dadang juga memaparkan, seleksi CASN merupakan langkahnya dalam memenuhi kebutuhan ASN di Kabupaten Bandung. Mengingat, hampir 1.000 ASN khususnya guru di Kabupaten Bandung memasuki usia pensiun setiap tahunnya

 

“Kami akan terus mengusulkan pemenuhan ASN di Kabupaten Bandung. Apa lagi dengan adanya rencana pembangunan lima rumah sakit baru, tentu kami sangat membutuhkan minimal 500 nakes (tenaga kesehatan). Kami berharap, Pak Presiden Joko Widodo dapat merealisasikan apa yang kami harapkan, karena pembangunan rumah sakit sendiri merupakan program pratama pemerintah pusat,” jelasnya.

 

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengimbau seluruh peserta CASN untuk tidak tergiur dengan oknum yang dapat meloloskan seleksi.

 

“Jangan pernah percaya terhadap oknum yang menjanjikan lolos CASN. Dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) tidak ada kecurangan. Semua kembali kemampuan masing-masing peserta,” tegas Bupati Bandung.

 

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung, Wawan A. Ridwan menuturkan, setiap harinya terdapat tiga sesi dalam tes CPNS yang dilaksanakan dari 17 – 23 September mendatang.

 

“Total peserta SKD CPNS tahun ini mencapai 8.422 orang. Setiap harinya sebanyak 1.500 peserta mengikuti SKD. Jumlah ini nantinya dibagi menjadi tiga sesi, masing-masing sesi terdiri dari 500 peserta,” terang Wawan.

 

Ia juga menjelaskan, tahun ini Pemkab Bandung membuka sebanyak 2.543 formasi, yang terdiri dari 492 PNS, 1.715 PPPK Guru dan 336 PPPK Non Guru. Untuk seleksi PPPK Guru, tambah Wawan, merupakan kewenangan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

 

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha Kanreg III BKN, Lia Rosalina mengungkapkan, pelaksanaan SKD tahun ini termonitor langsung oleh BKN pusat.

 

“Selain terdapat kamera di setiap PC peserta, di sini juga terdapat cctv yang terpantau pimpinan pusat. Jadi apabila para peserta melaksanakan kecurangan, bisa langsung di pantau,” imbuh Lia.

 

Koordinator tim SKD CPNS Tilok Tel U itu juga meminta para peserta untuk mematuhi prokes yang telah ditetapkan, salah satunya dengan menggunakan double masker.

 

“Ini juga kami lakukan di tim BKN. Ketika tes dimohon untuk tidak menurunkan maskernya. Karena nanti dari pusat akan memonitor. Alhamdulillah, sampai hari ini tidak ada laporan terkait pelanggaran peserta titik lokasi Tel U,” pungkas nya.

 

Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan