P2WKSS, Teh Nia Ajak Pebisnis Ritel Ikut Terlibat

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser mengajak pihak swasta, terutama pebisnis ritel untuk ikut terlibat dalam program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Hal itu diungkapkannya saat meninjau lokus P2WKSS di RW 07 Desa Malasari Kecamatan Cimaung, Kamis (27/6/2019). 

 

“Bila pihak swasta berperan, tentunya ini merupakan bentuk keberpihakan kepada masyarakat, sejauh mana keterlibatannya nanti bisa dikoordinasikan dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat. Mudah-mudahan juga bisa menjadi penyambung kepada pihak swasta lainnya. Makin banyak yang terlibat, maka sinergitas dalam program ini akan semakin terasa,” ungkap wanita yang kerap disapa Teh Nia itu.

 

P2WKSS merupakan program yang melibatkan beberapa Perangkat Daerah (PD), dan untuk Desa Malasari sudah berjalan sejak Januari 2019. “Yang kita lihat bersama merupakan gambaran awal. Sedangkan pembinaan P2WKSS ini sejatinya berlangsung selama 10 bulan. Selain itu karena program dinas itu berbasis anggaran, maka kita harus menunggu dalam triwulanan baru bisa dikerjakan. Namun sudah terpetakan, siapa mengerjakan apa,” terang dia.

 

Desa Malasari dipilih menjadi lokus berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tiap Kecamatan. “Sengaja dipilih dari kecamatan yang IPMnya masih di bawah, turun lagi ke desa yang IPM nya masih di bawah. Setelah itu dicari lagi RW sampai tingkat RT,  yang juga IPM nya rendah,” urainya pula.

 

Dalam program tersebut ia menyebutkan, ada dua hal yang menjadi skala prioritas. “Ada yang bentuknya fisik dan non fisik. Dari segi fisik, dilihat dari sanitasi daerah ini yang lemah, pembuatan MCK (Mandi Cuci Kakus) dan septic tank komunal merupakan harga mati. Dari segi non-fisik, yaitu dengan memberikan ragam pelatihan,” sebut Teh Nia.

 

Sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Bandung kata Teh Nia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama-sama camat, kepala desa, kepala dusun, RW, RT, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dan seluruh civitas Desa Malasari, berupaya memajukan Malasari agar maju, mandiri dan bisa bersaing sejajar dengan daerah lainnya.

 

“Kami sangat terkesan dengan keindahan alamnya, terutama potensi pertanian yang begitu subur. Hanya disayangkan dari sisi kesadaran masyarakat akan sanitasi masih kurang. Karenanya melalui program ini, semoga membawa perubahan signifikan ke arah yang lebih maju lagi,” tutur Teh Nia.

 

Sementara itu, Area Retail Sales Manager Indomaret Group (untuk daerah Bandung dan sekitarnya) Oswaldz Samuel Nababan menyampaikan, telah mencatat beberapa titik yang akan disupport pihaknya.

 

“Ada beberapa hal yang menjadi perhatian kami, antara lain sanitasi, MCK, tempat sampah dan posyandu. Barangkali itu yang akan kami jadikan titik untuk ‘do something’ (berbuat sesuatu). Namun tentunya ini masih tahap survey, kami belum bisa memutuskan sekarang,” ucap Oswaldz.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung