Kabupaten Kota di Jabar Harus Perketat Protokol Kesehatan di Pasar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengimbau pemerintah kabupaten kota untuk memperketat protokol kesehatan pencegahan covid-19 di pasar tradisional. Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengungkapkan, untuk mendukung hal tersebut pihaknya telah melakukan berbagai langkah guna mencegah penyebaran covid-19 baik di pasar tradisional maupun modern.

 

“Penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional memang sulit. Oleh karena itu, kami menempatkan petugas untuk selalu mengingatkan pengunjung, agar tetap menggunakan masker dan menjaga jarak. Selain itu, kami juga melakukan disinfektan setiap minggu di pasar-pasar tradisional,” ungkap Bupati Bandung di sela-sela penerimaan kunjungan Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil ke PT Eigerindo Multi Produk Industri, Katapang, Rabu (3/6/2020).

 

Tak hanya itu, beberapa waktu lalu pihaknya juga telah melakukan rapid test di pasar tradisional dan modern, antara lain di Pasar Baleendah dan Transmart Bojongsoang. “Alhamdulillah hasilnya nol reaktif,” jelas Dadang Naser.

 

Dirinya menjelaskan, selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pihaknya menganjurkan agar sektor industri tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

 

“Jika sektor industri dan ekonomi ditutup, akan sangat berat bagi pemerintah. Jadi kami anjurkan untuk tetap berjalan, dengan pembagian shif pekerja, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu kami juga mengatur pemberlakuan jam operasional pasar tradisional dan modern,” jelas bupati.

 

Sementara itu Gubernur Ridwan Kamil menyebutkan, saat ini indeks reproduksi covid-19 di Jabar sudah mencapai 0,68. “Meskipun telah mengalami penurunan, namun kami akan terus waspada terhadap penyebarannya. Khususnya pasar-pasar tradisional, jangan sampai menjadi cluster baru penyebaran covid-19,” ungkap Gubernur Jabar.

 

Pada kesempatan tersebut dirinya menjelaskan, terdapat tiga cara dalam melawan covid-19, yakni benteng pencegahan, pelacakan dan perawatan.

 

“Dengan melihat keterbatasan yang ada, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah memperkuat benteng pencegahan. Seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak,” terang Emil sapaan akrabnya.

 

Emil juga memaparkan, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Jabar masuk kategori terkendali. “Alhamdulillah, hampir semua alat perang melawan covid kita punya. Mulai dari alat rapid test hingga hazmat suit, semua diproduksi di Jabar. Salah satunya adalah APD yang dibuat oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri yang ada di Kabupaten Bandung ini,” imbuh Emil.

 

Tak lupa, dirinya juga mengapresiasi PT Eigerindo Multi Produk Industri yang telah memproduksi APD sesuai standar WHO.

 

“Ini adalah contoh industri yang dapat beradaptasi terhadap masalah covid-19. Yang awalnya memproduksi alat-alat mountaineering, kini fokus memproduksi APD bahkan sesuai standar WHO,” pungkas Gubernur Jabar.

 

Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan