Jabar Tingkatkan Pencegahan Penyebaran Covid-19

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) kembali melakukan rapat koordinasi percepatan penanganan dan pencegahan penyebaran penyakit akibat virus corona (covid-19), melalui video conference dengan pemerintah daerah kabupaten kota di Jabar.

 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser melaporkan terkait pelaksanaan Rapid Test Covid-19 di Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan melalui 3 mekanisme. Kabupaten Bandung, lapornya, sudah melaksanakan Rapid Test dengan mekanisme drive thru di Si Jalak Harupat (SJH), door to door oleh puskesmas, dan pelaksanaan tes di rumah sakit. 

 

“Rapid test dilakukan kepada sebanyak 556 orang. Sebanyak 200 peserta yang melakukan tes melalui mekanisme drive thru, hasilnya 198 negatif dan 2 invalid. Sementara sisanya dilakukan melalui door to door oleh jajaran puskesmas, dan pelaksanaan tes di rumah sakit,” urai Bupati Dadang Naser dalam kegiatan yang berlangsung di Bale Riung Soreang, Senin (30/3/2020).

 

Bupati juga melaporkan, bahwa di Kabupaten Bandung terdapat 583 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dari jumlah 583 ODP itu, sebanyak 451 orang dalam proses pemantauan. 132 orang atau sekitar 22,64% telah selesai pemantauan.

 

“Terdapat sebanyak 32 PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Tercatat 3 positif, 14 negatif dan 15 masih dalam pengawasan. Dari 3 orang yang positif covid-19, 1 orang dinyatakan sembuh dan 2 lainnya meninggal.” lanjut bupati.

 

Kegiatan antisipasi, terus dilakukan pihaknya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung dan relawan. Yaitu dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala hingga ke tingkat pedesaan. “Kami melakukan kegiatan penyemprotan secara terkoordinir melalui Perangkat Daerah, dan ada juga kesediaan warga untuk melakukan disinfeksi mandiri,” tutur Dadang Naser.

 

Bersama dengan Forkopimda pula, Dadang Naser mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan 13 titik check point bagi warga yang akan pulang ke Kabupaten Bandung. 

 

“Orang yang mudik ke kita, bila datang dari daerah terjangkit covid-19, otomatis kita lakukan pemantauan. Dengan pengawasan dan isolasi mandiri selama 14 hari. Di samping RSUD Majalaya dan Cicalengka, kami juga tengah mempersiapkan ruang isolasi tambahan sebanyak 20 bed, yaitu di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK),” ucap Dadang.

 

Sementara itu dalam video conference tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan beberapa arahan kepada seluruh kepala daerah. Antara lain untuk merekrut relawan dalam membantu mengkampanyekan physical distancing dan memverifikasi warga miskin baru.

 

“Provinsi akan memberikan bantuan secesar Rp. 500 ribu, di mana 1/3 dalam bentuk tunai dan 2/3 dalam bentuk bantuan pangan. Jadi mohon rekrut relawan untuk membantu memverifikasi warga miskin baru, yang terdampak dari mewabahnya covid-19,” imbuh Gubernur Jabar.

 

Ia juga menyampaikan, pemerintah pusat tidak memperbolehkan daerah melakukan lockdown. Namun mengizinkan pola karantina wilayah parsial. “Menutup kompleks perumahan, RT, RW, desa, atau paling luas menutup kecamatan itu diizinkan. Tapi tidak boleh menutup Kabupaten kota, dan pastikan bagi yang melakukan penutupan, agar urusan kesehatan dan pangan tetap bergerak,” imbaunya.

 

Selanjutnya Ridwan Kamil mengarahkan para kepala daerah, untuk melakukan pembentukan RW atau desa siaga covid-19. Di mana salah satu tugas dalam kesiagaan tersebut, adalah melaporkan ketika ada tamu yang datang dari wilayah zona merah.

 

“Segera laporkan kepada pihak kepolisian atau aparat setempat. Wajibkan mereka yang datang untuk melakukan karantina mandiri,” tegasnya.

 

 

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan