Instruksikan Kimtawil Relokasi 4 Rumah Bupati Tinjau Korban Longsor

    Untuk merelokasi rumah-rumah tersebut, Pemkab Bandung melalui Bupati Obar memberikan bantuan Rp 10 juta, sedangkan pembangunannya diserahkan ke Dinas Permukiman dan Tata Wilayah (Kimtawil). Longsor di Kp. Sukadana, Sabtu (15/3), telah menyebabkan seorang pedagang di Pasar Pangalengan, Tono Maryono (38) yang tinggal di lokasi itu, tewas setelah tertimpa reruntuhan rumahnya.

    Keputusan relokasi itu diambil Obar Sobarna setelah dengan beberapa dinas terkait meninjau lokasi longsor, Senin kemarin. Pada kesempatan itu, Obar juga memberikan bantuan uang duka untuk korban meninggal serta uang untuk membebaskan lahan relokasi serta bantuan makanan lainnya.

    Di lokasi longsor, Obar berdaialog dengan warga dan melihat empat rumah yang terletak di atas tebing rawan longsor. Saya minta kepada aparat desa agar empat rumah yang ada di atas pindah dan pemkab membantu memberikan dana untuk pembebasan lahannya di hadapan Ketua RW 10 serta lurah setempat.

    Dalam kesempatan itu, Obar langsung memberikan uang tunai sebesar Rp 10 juta kepada Ketua RW 10, Cucun, uang duka Rp 1 juta serta mi instan. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini pun meminta kepada Dinas Kimtawil agar membangun empat rumah yang direlokasi serta rumah korban. Tanah yang akan dijadikan rumah-rumah tersebut diserahkan kepada aparat setempat, di mana akan dicari lahan penggantinya. Kami hanya sediakan dana setengahnya untuk membebaskan lahan serta pembangunannya oleh Dinas Kimtawil.

    Warga, katanya, sebaiknya tidak tinggal di lokasi yang rawan longsor dan mencari lokasi yang lebih baik. Lokasi tersebut jelas sangat rawan dan lebih baik dihindari. Untuk tinggal di sana masih sangat rawan dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini.

    Berdasarkan pemantauan, kemarin di lokasi kejadian warga setempat dibantu anggota TNI dari Koramil 0911 melakukan kerja bakti membersihkan sisa-sisa longsor. Sementara warga lainnya melihat-lihat di lokasi yang menewaskan seorang korban.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Tono Maryono (38), seorang pedagang di Pasar Pangalengan, Sabtu (15/3) pukul 17.30 WIB, tewas tertimpa reruntuhan rumahnya yang diterjang longsoran tanah di Kp. Sukadana RT 01/RW 10 Desa Margamulya, Kec. Pangalengan. Sedangkan istrinya, Ny. Neni (32), luput dari maut dan hanya mengalami patah kaki dan lecet di bagian wajah.  Hingga saat ini, istri korban masih dirawat di Rumah Sakit Daerah Soreang. Bupati meminta agar korban dibebaskan dari segala biaya.

    Sementara itu, warga di sekitar lokasi longsor berterima kasih kepada pemerintah daerah yang dengan cepat merespons bencana tersebut. Bantuan yang diberikan pemkab sangat membantu warga dari ancaman bencana yang lebih besar lagi.

    Wajah sumringah pun terlihat dari Ketua RW 10, Cucun saat menerima bantuan uang Rp 10 juta serta Rp 500.000 dari salah seorang anggota DPRD yang datang, meskipun ia hanya sebatas menjadi perantara. Setidaknya empat warga kami tidak dihantui ketakutan.

    Ny. Cicih, warga setempat, mengatakan, bencana di kampungnya itu membuat khawatir warga lainnya dan hal itu tentu datangnya tidak bisa diduga. Kami sebenarnya khawatir, tetapi memang di sini tempat tinggal kami, mau ke mana lagi. Jika memang pemerintah mau membantu kami, alhamdulillah.

    Sementara itu, dua anak korban Novi (12) dan Ade Hilman (8), saat kedatangan bupati masih terlihat sedih. Mereka belum bisa melupakan kejadian yang menimpa ayahnya meskipun tidak melihat secara langsung. Untuk sementara, karena ibunya masih dirawat di rumah sakit, keduanya dititipkan di rumah bibinya, tak jauh dari rumah mereka yang kini sudah rata dengan tanah. Saya tidak bisa membayangkan jika saat itu ada di rumah. Kalau ingat itu, saya sedih.

    Ia dan adiknya hanya berharap almarhum ayahnya diterima di sisi-Nya. Ia pun ingin segera kembali berkumpul dengan ibunya. Mudah-mudahan Mamah bisa segera sembuh, ujar Novi yang selalu mendapatkan beasiswa di sekolahnya, SMP Pasundan Pangalengan.

 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Selasa 18 Maret 2008