Cetak Anak Sholeh, Bupati Dukung Festival Anak Sholeh

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengapresiasi ajang Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) yang digelar oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al - Qur'an (LPPTKA) dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).

Ajang yang berlangsung di Kecamatan Nagreg, minggu lalu ini diselenggarakan dalam rangka persiapan gelaran serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada 9 –10 April 2020 yang akan berlangsung di Kabupaten Ciamis.

Bupati Dadang Naser mengungkapkan, pendidikan agama bagi anak usia dini sangat dibutuhkan. Pendidikan agama yang ditanamkan sejak dini, kata bupati akan mendukung generasi masa depan Kabupaten Bandung tidak hanya berkualitas duniawi namun juga ukhrawi.

"Ini juga sangat selaras dengan visi Kami untuk memantapkan Kabupaten Bandung berlandaskan religius," ungkap bupati

Religius sebagai salah satu kerangka landasan pembangunan, menurut orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini dimaksudkan agar nilai-nilai, norma dan kaidah agama, dapat mewarnai, menjiwai dan menjadi ruh dalam seluruh aktivitas pembangunan di Kabupaten Bandung.

”Mari kita tanamkan kembali pemahaman yang benar tentang Al-Qur’an di dalam keluarga. Implementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan penuh kesadaran dan kesungguhan,” ajaknya.

Dadang Naser mengingatkan, anak merupakan anugerah yang tak terhingga. Mereka tidak sekedar dilahirkan untuk memenuhi harapan orangtua, tetapi juga hadir sebagai amanah yang harus dijaga, dipelihara dan dibesarkan dengan sebaik-baiknya.

“Anak-anak mempunyai hak untuk mendapatkan belaian kasih sayang, pendidikan dan perlindungan, agar tumbuh menjadi generasi cerdas, sehat dan berakhlaq mulia. Generasi yang akan menjadi kebanggaan orang tua, masyarakat, bangsa dan negara,” imbuhnya.

Untuk itu pihaknya akan terus mendorong para orangtua, agar membekali putera puterinya dengan ilmu agama sejak dini. Ia pun berharap, kehadiran LPPTKA dapat membantu pemerintah daerah dalam mencetak SDM yang cerdas intelektual dan berakhlakul karimah.

Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ruli Hadiana menilai BKPRMI turut meringankan pemerintah dalam upaya memberantas buta huruf Al-Qur’an. Terlebih dengan program khususnya, yaitu belajar Al-Qur’an 10 tahun. Dengan program tersebut, diharapkan ke depannya tidak ada lagi anak usia SMP yang buta huruf Al-Qur’an.

“Para orangtua, diharapkan dapat mengembangkan disiplin positif pada anak. Bantu anak meningkatkan keterampilan dan percaya diri, mengembangkan kontrol diri, serta membimbingnya agar dapat membuat keputusan yang baik. Tentunya dengan tetap menunjukkan sikap hormat kepada orang lain, guru dan orangtua,” imbuhnya pula.

Ruli mengingatkan kepada seluruh peserta festival, bahwa tantangan bagi generasi mendatang akan semakin berat. Kemajuan zaman dan pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, sangat mudah ditiru dengan semakin terbukanya arus informasi dan teknologi.

“Semua itu harus kita waspadai. Kesampingkan budaya yang tidak baik, seraplah ilmu pengetahuan seluas-luasnya, belajarlah, bergembiralah dan raihlah peluang untuk masa depan yang lebih baik. Gelorakan semangat kreativitas dan kemandirian, untuk menjadi anak yang patut dibanggakan, tentunya dengan berbekal pada pedoman Al-Qur’an,” pesannya.

Melalui ajang festival itu dia pun berharap kepada seluruh peserta, untuk membangun jiwa kesetiakawanan, dan semangat  berprestasi dan berbagi. "Semoga festival ini dapat menghasilkan santri-santri terbaik, untuk diikutsertakan sebagai kafilah FASI Kabupaten Bandung di tingkat Jabar, serta meraih hasil terbaik," harapnya pula.

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan