Bupati, ‘Sabilulungan diimplementasikan dengan baik’

Bupati Bandung Dadang M Naser merasa bangga karena motto pembangunan Kabupaten Bandung, yakni Sabilulungan, yang diemban sejak awal masa kepemimpinannya diimplementasikan dengan baik oleh jajarannya. Salah satunya yang dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dalam menjalankan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dari pusat.

 

Adapun program DP2KBP3A yang terintegrasi dengan perangkat daerah (PD) lainnya, salah satunya program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, dan daya beli dalam rangka membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

 

“Hampir semua inovasi saling beririsan dan berkesinambungan dengan dinas lainnya. Seperti kegiatan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang berkolaborasi dengan Dinsos (Dinas Sosial), serta pendataan keluarga yang bersinegri dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil),” ungkap bupati saat memberikan arahan pada acara Rakerda Penguatan Bangga Kencana dan Kampung KB di Grand Sunshine Soreang, Senin (27/7/2020).

 

Ia berharap, jalinan sinergitas tersebut dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Mengingat, program yang dimiliki DP2KBP3A menunjang ke dalam tiga indikator penilaian IPM, yakni indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi.

 

“Tahun 2019 IPM kita mencapai 72,41 poin, atau lebih tinggi dari rata–rata IPM Jawa Barat bahkan Nasional. Untuk AHH (Angka Harapan Hidup) berada di 73,40 tahun, HLS (Harapan Lama Sekolah) 12,68 tahun dan RLS (Rata–rata Lama Sekolah) 8,79 tahun,” urainya.

 

Tak lupa, Dadang Naser mengapresiasi pengabdian serta dedikasi yang telah diberikan jajaran DP2KBP3A. “Melalui Bangga Kencana, rekan – rekan di DP2KBP3A berupaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup di lingkungan yang sehat,” ungkap bupati.

 

Sementara itu, Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Bandung Muhamad Hairun menuturkan, sampai saat ini kependudukan masih menjadi permasalahan kompleks bagi pemerintah daerah.

 

“Kabupaten Bandung memiliki jumlah penduduk mencapai 3,7 juta jiwa, dengan LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) 1,56 persen di tahun 2000-2017 atau menurun dari tahun 1990-2000 yang mencapai 1,49 persen,” jelasnya.

 

Menyikapi kondisi itu, pihaknya akan terus berupaya mengendalikan masalah kependudukan dengan memperkuat lini lapangan. Diantaranya dengan sosialisasi dan identifikasi tingkat keberhasilan program Bangga Kencana.

 

“Melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat, seperti BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lanjut Usia), Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), Pos dan Kampung KB kami terus berupaya memberikan sosialisasi tentang pentingnya pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana,” imbuh Hairun.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang Naser mengajak pesarta rakerda untuk terus mensosialisasikan pemenuhan 10 hak anak.

 

“Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengenalkan gerakan Saperak (Sahabat Perlindungan Anak). Dimana orangtua harus mengetahui dimana tempat anak bermain, bersama siapa anak bermain, permainan apa yang dilakukan oleh anak, dan pelibatan ayah dalam pengasuhan anak,” pungkasnya.

 

Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan