Bupati Bandung Kembali Raih Nirwasita Tantra

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mendapat Anugerah Green Leadership Nirwasita Tantra Tahun 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penghargaan tersebut biasanya diberikan di awal tahun, namun terkendala pandemi covid-19 baru bisa direalisasikan di akhir tahun 2020.

“Hari ini kita secara virtual mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra, penghargaan di bidang kepemimpinan lingkungan yang diberikan oleh KLHK. Ini kedua kalinya kita mendapat penghargaan serupa, yaitu tahun 2018 dan 2019. Sedangkan untuk tahun 2020 ini, sedang dalam proses penilaian,” ungkap Bupati Dadang Naser usai acara Penutupan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) di Rumah Jabatan Bupati di Soreang, Senin (21/12/2020).

Penghargaan tersebut, bisa dicapai dirinya bersama Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto, atas berbagai kebijakan inovatif dan implementatif dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Bandung.

“Bersama DPRD, kita dianggap berhasil menunjukkan kepemimpinan, merumuskan, menerapkan kebijakan dan program kerja, sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan, dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan hidup,” tutur bupati.

Berbicara lingkungan, ujarnya, berarti berbicara tentang peradaban. Dan berbicara peradaban berarti berbicara tentang perilaku manusia.

“Ini persoalan yang masih banyak tantangan untuk diselesaikan. Tetapi progresnya alhamdulillah, kita mendapatkan penilaian dari pemerintah pusat melalui KLHK, bahwa ada upaya konkrit dan implementatif yang patut dihargai dalam bentuk anugerah,” ujar Dadang Naser.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusuma menambahkan, untuk ajang anugerah Green Leadership Nirwasita Tantra Tahun 2020, bupati kembali masuk nominasi.

“Saat ini masih dalam proses finalisasi penilaian. Jadi mudah-mudahan tidak hanya tahun kedua, hanya kami belum mendapat kepastian kapan penyerahannya,” terang Kepala DLH.

Anugerah yang didapat dua tahun beruturut-turut, kata Asep Kusumah, menjadi fondasi dan keyakinan pihaknya untuk optimis dalam menanggulangi beratnya permasalahan lingkungan.

“Kita optimis, bahwa dengan upaya serius dan melibatkan seluruh stake holder dalam unsur pentahelix, kita mampu berbuat sesuatu. Adanya anugerah ini menunjukkan sebuah karya nyata, dan sebuah energi serta motivasi untuk mengajak masyakat menjadi sumber solusi bagi lingkungan,” kata Asep.

Penanganan sampah mulai dari rumah tangga dan menanam pohon sebagai sikap hidup pribadi, menurutnya menjadi sebuah modal untuk menjadi kekuatan kolektif. “Sekecil apapun upaya kita, ketika dilakukan bersama-sama akan menggerakkan roda perubahan dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” pungkasnya.


Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan