Banjir Bandung Selatan Mulai Terkendali

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, telah dan dalam proses merampungkan beberapa proyek pengendalian banjir Bandung.

 

Kepala BBWS Citarum (BBWSC) Bob Arthur Lombogia menyebutkan, beberapa proyek yang telah rampung, antara lain Embung Gede Bage, Kolam Retensi Cieunteung dan Terowongan Nanjung.

 

Embung Gede Bage yang dikerjakan pada tahun 2017-2018, memiliki luas 7,2 hektar (ha) dan mampu menampung air hingga 270.000 meter kubik (m3). Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas 4,75 ha dan mampu menampung hingga 190.000 m3 air, diselesaikan dalam waktu sekitar tiga tahun (2015-2018).

 

Akhir tahun 2019, kedua Terowongan Nanjung telah difungsikan. Kanal kembar dengan panjang masing-masing 230 meter itu, terang Kepala BBWS Citarum, dapat meningkatkan kapasitas sungai dengan volume 669 m3/detik.

 

"Terowongan yang dikerjakan mulai November 2017 sampai Desember 2019 ini, mampu mengurangi lama dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang. Kurang lebih mengurangi seluas 700 ha genangan, dan diperkirakan sebanyak 14.000 kepala keluarga terbebas dari banjir," terang Bob Arthur.

 

Jika dibandingkan, lanjutnya, akumulasi curah hujan pada November 2017 berada pada angka 332 mm. Sedangkan pada Desember 2019 berada di 434 mm atau lebih tinggi. "Namun menurut pantauan kami di beberapa titik, terjadi perubahan surut air yang cukup signifikan," tambah Bob.

 

Ia meyakini, perubahan tersebut merupakan dampak beberapa proyek infrastruktur, terutama berfungsinya kanal kembar di Nanjung Kecamatan Margaasih. "Terowongan Nanjung ini satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung dan terakhir Floodway Cisangkuy yang masih dalam progres," tuturnya pula.

 

Sementara itu di Rumah Jabatannya di Soreang, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, berbagai program dalam mengatasi banjir sudah dilakukan pihaknya bersama berbagai elemen. 

 

"Selain Cieunteung, kolam retensi di Kecamatan Pacet dan Cileunyi telah rampung. Rencana ke depan yaitu pembangunan Situ Pangkalan di daerah Kamojang Kecamatan Ibun, kolam retensi di Soreang dan embung di Perumahan Bumi Cibiru, direncanakan luasnya lima hektar," ucap Bupati Dadang Naser di Soreang, Minggu (19/1/2020).

 

Pihaknya juga terus mengkampanyekan kesadaran masyarakat, terutama terkait pengelolaan sampah dan limbah industri, pola tanam perkebunan dengan perhutani, juga penegasan hukum lingkungan.

 

"Bersama TNI, kami bahu membahu menertibkan industri yang masih nakal. Pemahaman pola tanam berwawasan lingkungan, terutama di area pegunungan juga terus kami kuatkan. Jika semua pihak paham dan memiliki kesadaran terhadap tanggungjawab menjaga lingkungan, tentunya sedikit demi sedikit banjir dan sampah bisa diatasi," tegas Dadang Naser.

 

Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan mengatakan, Bandung Selatan yang memiliki historis banjir sejak masa pemerintahan Bupati Bandung Wira Angun-angun, kini mulai membaik.

 

"Beberapa tahun ke belakang saat hujan deras, banjir menggenangi beberapa area di Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang hingga berhari-hari. Sekarang saat malam hujan deras, banjir masih terjadi di wilayah tersebut. Namun alhamdulillah, siang hari besoknya sudah surut," ucap Wabup Gun Gun saat mengikuti Rapat Evaluasi dan Rencana Teknis Preventif Kawasan Jawa Barat di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (16/1/2020) lalu.

 

Sampai saat ini lanjut wabup, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus melakukan rekayasa sosial. "Selain rekayasa sosial, kami memandang rekayasa teknis harus terus dikuatkan pada sisi koordinasi antar wilayah," pungkas Gun Gun.

 

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan