Badan Kesbangpol Gelar Pembinaan Terhadap Ormas di Kabupaten Bandung


Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kab  Bandung kembali melaksanakan pembinaan terhadap ormas  se-Kabupaten Bandung yang dilaksanakan di RM. Riung Panyaungan, Kamasan Banjaran, Selasa (13/12/22).


Sekitar 200 peserta dari 35 ormas  hadir dalam pembinaan ormas itu. 


Kepala Badan Kesbangpol Kab  Bandung Adjat Sudrajat menyebutkan, di Kabupaten Bandung terdapat sekitar 460 ormas namun  proses pembinaannya tidak bisa dilaksanakan sekaligus. "Pertimbangan pertama dari sisi anggaran, kemudian pertimbangan selanjutnya dari sisi waktu dan tempat," kata Adjat. 


Hadir dalam kegiatan pembinaan ormas kali ini sebagai narasumber adalah  Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto, Kapusdik Intel Polri,  Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bandung serta dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.


Dalam keterangannya, Adjat mengatakan bahwa  Pembinaan ormas ini merupakan kegiatan yang terakhir di anggaran 2022.

"Pembinaan ormas ini dilaksanakan secara bertahap dari sejumlah ormas yang ada di Kabupaten Bandung," ucapnya. 


Adjat menyebutkan, kegiatan pembinaan ormas ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan sebelumnya, yang sudah dilaksanakan empat kali di Hotel Grand Sunshine Soreang dengan melibatkan 600 orang atau peserta. 

"Dalam pelaksanaan pembinaan ormas ini, belum bisa mengundang seluruh ormas, baik yang aktif maupun yang terdaftar," katanya.

Untuk itu, kata dia, pembinaan ormas ini dilaksanakan secara bertahap. Namun Kepala Bakesbangpol menilai eksistensi dan animo dari kawan-kawan ormas cukup bagus jika dilihat dari antusiasne mereka terhadap pembangunan yang ada di Kabupaten Bandung.

"Melalui Pembinaan ormas ini diharapkan mereka ikut berperan serta di dalam mendukung program-program Pemkab Bandung yang  Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas)," tuturnya. 


Adjat mengatakan, melalui proses pembinaan ormas ini, yang beberapa hari lagi memasuki tahun 2023, Bupati Bandung berharap seluruh stakeholder, khususnya organisasi kemasyarakatan untuk berperan serta dan aktif di dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Bandung.

"Tentu sesuai dengan karakteristik ormas itu sendiri yang ada di Kabupaten Bandung," ujarnya.


Ia pun menyebutkan, dalam kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) yang sudah ditetapkan pada APBD, dan dua hari lalu sudah dilakukan evaluasi oleh gubernur, pihaknya sedang merevisi hasil evaluasi tersebut. 

"Untuk kegiatan serupa dalam pembinaan ormas, akan jauh lebih besar dari sisi dukungan APBD 2023. Nanti sesuai yang diinginkan oleh Bupati Bandung, dan  dilakukan secara gebyar di lapangan terbuka," katanya.


Adjat mengatakan rencana pembinaan Ormas di tahun 2023 sudah disampaikan dalam rapat Komisi maupun rapat Banggar. "Mudah-mudahan tidak ada halangan lagi, sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan jauh lebih baik daripada anggaran tahun 2022," harapnya.


Adjat pun mengutarakan bahwa animo ormas dalam pembinaan ormas sangat tinggi. Hal tersebut ditandai dengan masih adanya ormas yang datang ke Badan Kesbangpol karena mereka mengaku belum diundang dalam pembinaan ormas tersebut. 

"Mudah-mudahan di tahun 2023, bisa dilakukan  pembinaan kepada seluruh ormas yang ada di Kabupaten Bandung dengan harapan kehadiran pesertanya pun bisa bertambah," ujarnya.


Adjat mengatakan pembinaan ormas yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan atau even besar yaitu pemilu yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November 2024.

"Pelaksanaan pemilu untuk memilih anggota DPR RI, DPRD Kabupaten dan DPRD Provinsi, serta DPD RI, serta presiden. Selanjutnya pada pelaksanaan pilkada, akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah, yaitu Bupati dan Wakil Bupati Bandung," jelasnya.


Adjat berharap melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan Badan Kesbangpol ini,  partispasi politik masyarakat khususnya yang ada di organisasi kemasyarakat dapat ikut berperan untuk mensukseskan  Pemilu maupun Pilkada.

"Saya pikir ruhnya itu saja," katanya.


Adjat mengungkapkan, dengan adanya pembinaan ormas diharapkan mereka bisa memahami tugas dan fungsi pokok ormas itu sendiri. "Jangan sampai mereka berhimpun dalam satu komunitas atau organisasi, tapi mereka tidak mengerti maksud dan arah tujuannya," katanya.

Makanya, kata dia, pihaknya menghadirkan pemateri  yang konsen dengan ormas. "Agar mereka memahami aturan, memahami regulasi. Kenapa harus ada ormas, kemudian secara legal formal mereka diatur oleh Undang-Undang," katanya.


Ia pun berharap dengan keberadaan ormas itu bisa mendukung program Bandung Bedas. "Mereka bisa turut ambil bagian. Ormas ini bukan hanya untuk sosial kontrol saja, tetapi mereka bisa bekerjasama dengan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pemerintah," katanya.


Adjat berharap kehadiran ormas  bukan untuk meresahkan masyarakat dan menjadi beban pemerintah. "Tapi menjadi penyambung, penyeimbang, untuk menjalankan roda pemerintahan," pungkasnya.