152 KK Warga Ciparay, Terdampak Tersumbatnya Saluran Irigasi

Sebanyak 152 Kepala Keluarga (KK) dan 462 jiwa di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay terdampak meluapnya air bercampur lumpur dari saluran irigasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung H. Achmad Djohara, untuk mengklarifikasi  pemberitaan yang menyebutkan banjir bandang menimpa Kecamatan Ciparay dengan jumlah korban 420 KK.

Kalak mengungkapkan, intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (24/10/2020) sore ditambah lagi kurangnya serapan di area pegunungan, mengakibatkan air yang masuk ke saluran irigasi meluap. Drainase yang tersumbat sampah, pohon dan sedimentasi saluran irigasi sekunder, menambah luapan air bercampur lumpur dan menggenangi beberapa dusun di desa itu.

"Penyebabnya adalah tersumbatnya salah satu saluran irigasi, sehingga air dan lumpur meluap ke jalan dan masuk ke pemukiman warga," ungkap Kalak BPBD melalui aplikasi WhatsApp, Minggu (25/10/2020).

Dari hasil assessment yang dilakukan personilnya di lapangan, tutur Ahmad Djohara, sebanyak tiga dusun tergenang air setinggi kurang lebih 50 cm dan lumpur dengan ketebalan sekitar 40 cm tersebut.

"Dusun yang terdampak yaitu Dusun Cinangka, Cikopo dan Karasak. Sebanyak 152 Kepala Keluarga (KK) dan 462 jiwa, terkena dampak dari luapan air dan lumpur di beberapa ruas jalan lingkungan pada Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB," urai Ahmad.

Dengan bergotong royong dan bahu membahu, personilnya bersama masyarakat dibantu TNI-POLRI, Satpol PP dan Linmas, membersihkan timbunan lumpur tersebut.

"Personil kami di lapangan berkoordinasi dengan aparat desa setempat, dan memberikan imbauan kepada warga agar senantiasa waspada ketika masuk musim penghujan seperti saat ini," pungkas Ahmad Djohara.

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan