Waspadai Ancaman Flu Kuda Di India, 43 Kuda Tewas Sejak Januari 2009

    Meskipun belum ada temuan kasus di Indonesia, tetapi kita tetap perlu mewaspadainya, ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakan Kabupaten Bandung Euis Rohayani, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/5).

    Pada kasus yang terjadi di India, kata Euis, kuda yang telah terkena virus flu tersebut menampakkan gejala-gejala sakit seperti kejang-kejang, demam, dan mengeluarkan lendir dari hidung. Kewaspadaan para pemilik kuda, mutlak perlu diperlukan karena pada dasarnya penyakit bersifat dinamis sehingga akhirnya tidak lagi mengenal batas wilayah meskipun saat ini baru ada temuan kasus di India. Apalagi populasi kuda di Kabupaten Bandung cukup tinggi.

    Menurut data Disnakan, pada tahun 2008 di Kabupaten Bandung terdapat 2.134 kuda, dengan populasi terbanyak berada di Kecamatan Majalaya yaitu 281 ekor, kemudian di Kecamatan Paseh (251 ekor), Soreang (232 ekor), dan Kecamatan Solokanjeruk (190 ekor). Keberadaan kuda-kuda yang kebanyakan berasal dari Sumbawa tersebut umumnya dimanfaatkan sebagai penghela delman.

    Sosialisasi yang akan diberikan, lanjut Euis, antara lain berisi informasi seputar sistem pemeliharaan, manajemen, serta kesehatan lingkungan yang ideal. Sejauh ini, Euis menilai pemeliharaan yang dilaksanakan para pemilik kuda di Kabupaten Bandung sudah cukup baik.

    Meski begitu, perihal adanya penyakit yang bisa mematikan kuda-kuda tersebut tetap perlu disampaikan. Apalagi mereka yang sering berinterakasi dengan kuda, berisiko tertular. Mereka melakukan pemeliharaan kuda secara swadaya karena menyadari kebutuhan akan tenaga kuda yang digunakan sebagai alat transportasi. Tidak heran jika terkadang biaya yang dihabiskan untuk merawat kesehatan kuda jauh lebih tinggi daripada yang dihabiskan untuk memelihara kesehatan dirinya.

    Pentingnya memelihara kesehatan kuda diakui Alit (27), penarik delman yang biasa mangkal di daerah Warunglobak, Kecamatan Katapang. Lelaki yang sudah lima belas tahun lamanya mengurusi kuda tersebut mengaku cukup rutin merawat hewan peliharaannya tersebut.

    Minimal satu minggu sekali disuntik vitamin B kompleks untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuhnya. Vitamin itu biasa disuntikkan dokter hewan yang biasa berkeliling seminggu sekali. Selain pemberian vitamin, Alit juga rajin meminumkan jamu khusus kuda.

    Kedua cara yang dilakukannya tersebut, diakui Alit, cukup ampuh menangkal datangnya penyakit. Kalau musim hujan seperti ini, kuda memang lebih rentan terserang flu. Tetapi kalau rajin diberi vitamin, kondisinya bisa segera pulih kembali.

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 12 Mei 2009