Warga Majalaya Kesulitan Air Bersih

 

    Menurut dia, ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari sangat vital bagi warga. Banjir bandang yang menyapu Majalaya hingga dua kali selama musim hujan kali ini telah membuat sumur-sumur warga tak lagi dapat digunakan karena tercampur lumpur yang cukup pekat.

    Sekarang yang paling dibutuhkan warga adalah air bersih. Air bersih menjadi barang yang sangat sulit didapat di sini, kata Dani, Rabu (19/11). Ia ditemui di Kantor Desa Majalaya di sela-sela acara pemberian bantuan Indosat bagi warga Majalaya dalam program Indonesia Sehat Indosat.

    Saat ini, menurut Dani, air bersih di desa-desa korban banjir menjadi berwarna coklat karena bercampur lumpur. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus rela menunggu distribusi air dari instansi terkait dengan menggunakan kendaraan tangki. Keterbatasan air yang dibawa kendaraan tangki itu membuat tak semua warga mendapatkan jatah air bersih sesuai dengan kebutuhannya.

    Kesulitan air bersih itu diakui pula oleh Memed (60), salah seorang tokoh masyarakat RW 7 Desa/Kec. Majalaya. Akibat kurangnya air bersih, kata dia, banyak warganya yang terkena penyakit diare, terutama anak-anak. Selain itu, penyakit lainnya seperti gatal-gatal dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) juga banyak dikeluhkan warga. Untuk saat ini, yang paling dibutuhkan itu bantuan air bersih, logistik, dan pelayanan kesehatan.
 
 
 
 
Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Kamis 20 November 2008