VISI DAN MISI

Berdasarkan penelaahan terhadap dokumen rencana pembangunan terkait serta hasil identifikasi terhadap permasalahan dan isu strategis di Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan perumusan visi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah kebijakan lima tahun mendatang. Visi ini dibuat untuk menentukan fokus dan arah gerak Pemerintah Kabupaten Bandung dalam bekerja menuntaskan isu-isu yang ada dan meminimalisasi potensi permasalahan di masa mendatang. Visi Pemerintah Kabupaten Bandung adalah:

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan

               Di dalam visi pembangunan Kabupaten Bandung di atas, terkandung beberapa pokok- pokok visi yang secara rinci dapat diterjemahkan sebagai berikut.

 

TABEL 5.3

PENJELASAN VISI RPJMD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 - 2021

Visi

Pokok- Pokok Visi

Penjelasan Pokok- Pokok Visi

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

Maju

Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas tinggi, memiliki moral yang baik, kreatif, dan inovatif sehingga membentuk masyarakat yang produktif serta dikung oleh kondisi lingkungan yang lestari yang dapat mendukung terselenggaranya berbagai aktivitas yang sejalan untuk mencapai kemajuan daerah.

Mandiri

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju, dengan mengandalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

Berdayasaing

Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh perekonomian yang kompetitif melalui pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan infrastruktur penunjang dengan ditunjang oleh kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menempatkan diri unggul dalam kontek sektoral, mampu membuka diri terhadap tindak inovatif untuk memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada tingkat regional, nasional dan internasional.

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bandung yang dilakukan secara bersama- sama antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta, dan bertanggungjawab, dengan menjaga sinergitas interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum, menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan, responsif serta berorientasi pada konsensus, kesetaraan dan akuntabel.

Sinergi Pembangunan Perdesaan

Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan menyeluruh dalam berbagai aspek pembangunan, dengan memperhatikan peningkatkan kualitas SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Religius

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki nilai- nilai, norma, semangat dan kaidah agama, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pemangunan, dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.

Kultural

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang memiliki nilai- nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri, yang harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta menjadi perekat bagi keselarasan dan kestabilan sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan masayrakat secara proporsional.

Berwawasan Lingkungan

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan  yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan.

Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2015

 

5.1.   Misi

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan sembilan misi pembangunan sebagai berikut:

  • Misi Pertama: “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”

Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan dalam sektor pendidikan menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan sektor pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya aspek ini dalam pembangunan Kabupaten Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bandung  perlu memiliki kapasitas dan daya saing dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung.

Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas maka diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang mana antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama fasilitas sekolah menengah atas yang tersebar secara merata dan mencakup seluruh wilayah, meningkatkan kualitas pada fasilitas- fasilitas pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.

 

  • Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”

Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”. Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokusyang ingin dicapai melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif dan kontributif terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung oleh drajat kesehatan penduduk yang tinggi.

Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas fasilitas kesehatan serta upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan kualitas puskesmasdan rumah sakit, menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai upaya pemberdayaan dan peningkatan kesadaranmasyarakat untuk menjaga pola hidup bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang melayani seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

 

  • Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan

Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air bersih, infrastruktur air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat dengan tata ruang. Pengembangan infrastruktur dapat menstimulus perkembangan guna lahan suatu wilayah, sehingga perencanaan infrastruktur dan perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah antara lain melalui mengoptimalkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta mewujudkan perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan tata ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan ruang.

Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu diakomodir dalam perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh kondisi Kabupaten Bandung yang memiliki beberapa potensi bencan. Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana cenderung tidak dapat dihindarkan dan menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa pencegahan terjadinya bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek kebencanaan selain mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk diarahkan pada upaya adaptasi berupa rekayasa infrastruktur dan fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.

 

  • Misi Keempat: : “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”

Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan dengan upaya membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas. Dengan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, diharapkan secara tidak langsung menciptakan stabilitas kemanan wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat dalam upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial.

 

  • Misi Kelima: Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif

Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, idustri, pariwisata, koperasi dan UKM serta investasi dan modal. Misi menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”.

Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan dan jasa merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian pada kondisi eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal.

Sektor perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah, untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti misalnya meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang, serta memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan. Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan berperan penting untuk memberikan arahan serta batasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan keberadaan regulasi terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai.

Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan competitive advantage sektor ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi pemasaran objek wisata.

Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan industri konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait antara lain melalui insentif dan insentif bagi industri yang telah melakukan pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu, untuk memberikan imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.

Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih diarahkan pada pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta penguasaan petani dna peternak terhadap teknologi pertanian dan peternakan.

 

  • Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”

Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi yang berdaya saing, untuk menciptakan pembangunan Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula ditopang oleh pengelolaan lingkungan hidup.

Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu perumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan mengelola lingkungan hidup antara lain melalui penanggulangan pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun udara.

 

  • Misi Ketujuh: “Meningkatkan Kemandirian Desa

Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan perdesaan tidak semata- mata dilakukan melalui pembangunan infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku utama pembangunan desa. Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa yang jika diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung pembangunan Kabupaten Bandung.

Misi meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan upaya pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang berkualitas” serta “ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa antara lain dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.

  • Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”

Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas aparatur. Dalam hal ini unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang menjaga keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi katalisator bagi pembangunan Kabupaten Bandung.

Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka reformasi birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu pelayanan administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi.

  • Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”

Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan akan berpengaruh terhadap kelangsungan pembangunan wilayah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi pembangunan Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan keamanan dan ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara lain dengan meminimalisasi terjadinya ancaman terhadap kemanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan peraturan daerah,serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan.

 

Penetapan sembilan misi pembangunan di atas selain sejalan untuk menjawab tantangan permasalahan pembangunan yang ada di Kabupaten Bandung, juga sejalan dengan penetapan misi pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, penetapan misi pembangunan Kabupaten Bandung selain sebagai upaya peningkatan kualitas pembangunan di Kabupaten Bandung juga bertujuan mendukung pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat. Sinergitas antara misi pembangunan Kabupaten Bandung dengan misi pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat disajikan pada Tabel 5.4.