UKM Tembus MEA 2015

TANTANGAN yang bakal dihadapi pelaku usaha kecil menengah (UKM) pada tahun-tahun mendatang, diperkirakan kian bertambah. Terlebih rencana pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 yang berdampak terhadap semakin ketatnya persaingan antar pelaku usaha.

\"Siap atau tidak siap, MEA akan berlaku pula di Indonesia dan harus dihadapi oleh seluruh pelaku usaha. Dengan adanya MEA, berbagai produk industri dari sesama negara ASEAN, tentu akan hadir di Indonesia. Begitu pula, produk Indonesia bisa bebas diperdagangkan dinegara tersebut\", kata Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH., S.Ip.

Menghadapi kondisi tesebut, diperlukan kejelian para pelaku usaha. Dan yang paling penting, kualitas produk yang akan dipasarkan harus memiliki tingkat daya saing yang lebih tinggi. \"Karena mungkin, jenis produk yang dihasilkan itu sama dengan negara lain, yang membedakan hanyalah kemasan dan kualitas barang\", kata H. Dadang M. Naser lebih lanjut.

Menyikapi hal itu, Pemkab Bandung sejak beberapa waktu lalu telah melakukan berbagai langkah strategis untuk membantu para pelaku UKM. Diantaranya pelatihan manajemen pemasaran, tehnik pembuatan kemasan produk, pelatihan sistem perdagangan luar negeri, disamping bantuan permodalan melalui perbankan.

\"Untuk merebut pasaran internasional, pola pikir pelaku usaha harus ditingkatkan, yang semula bersifat tradisional, sekarang mesti bertindak modern dan profesional. Langkah ini harus ditempuh melalui pelatihan yang intensif dengan menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi\", kata H. Dadang M. Naser.

Dalam masa kepemimpinannya, upaya semacam ini pada waktu mendatang akan terus ditingkatkan. Diperoleh data dari Dinas & Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kab. Bandung, sejak tahun 2011 hingga akhir tahun 2013 sebanyak kurang lebih 9.000 pelaku UKM di Kabupaten Bandung telah diberikan pelatihan pembuatan kemasan, manajemen pemasaran maupun pengetahuan dibidang sistem perdagangan luar negeri.

\"Pelatihan ini akan terus dilakukan, karena Bapak Bupati sangat konsen terhadap hal ini untuk membantu pelaku UKM\", ucap Kepala Diskoperindag Kab. Bandung Dra. Hj. Popi Hopipah, M.Si. Upaya lain yang ditempuh Pemkab Bandung untuk membantu pelaku UKM, diantaranya melalui ajang pameran produk baik tingkat regional, nasional maupun internasional.

\"Dengan keikutsertaan pelaku UKM dalam pameran, setidaknya produk mereka akan dikenal lebih luas yang nantinya akan berujung dalam peningkatan penjualan\", kata H. Popi Hopipah. Khusus untuk pelaku usaha kecil, Pemkab Bandung telah membantu permodalan melalui pola perbankan. Tahun 2013, telah disalurkan bantuan dana senilai Rp 3 milyar lebih melalui PT. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Kabupaten Bandung, milik Pemkab Bandung.

Data yang diperoleh mengungkapkan, pelaku UKM di Kabupaten Bandung banyak bergerak dibidang konveksi, meubeler, makanan, sangkar burung, sablon, spare part motor, pengolahan limbah pabrik. \"Produk baju muslim dari Kabupaten Bandung sekarang sudah menembus Jajirah Afrika\",kata H. Popi Bangga. 




Sumber : Press Release Humas Setda Kabupaten Bandung