Tiga Projek Besar untuk Sungai Citarum

    Projek pertama yang akan digulirkan adalah projek yang didanai Japan Bank International Cooperation (JBIC), dengan nilai 45 juta dolar AS (sekitar Rp 405 miliar). Projek itu adalah rehabilitasi lahan di Sub DAS Cisarea, Kecamatan Ciparay. Rehabilitasi lahan itu akan mencakup panjang 20 km dan luas 90 km persegi. Lama projek diperkirakan 4-6 tahun.

    Menurut Ikhsan, Sub DAS Cisarea harus direhabilitasi karena Sungai Cisarea yang menjadi penyebab banjir tahunan di wilayah Majalaya dan sekitarnya. Selain penanaman pohon, di daerah hulu juga akan dibangun sejenis tanggul, yang akan menahan lumpur.

    Projek kedua adalah pembangunan fasilitas pengontrol banjir di Sungai Citarum. Nilai projek mencapai 3,1 juta yen. Panjang daerah yang dibenahi mencapai 40 km. Dana projek ini diperoleh dari Japan International Cooperation Association (JICA). Projek ketiga adalah penanganan manajemen sumber daya air Citarum yang didanai Asia Development Bank (ADB). Nilai projek mencapai 60 juta dolar AS.

    Menurut Ikhsan, dana untuk tiga projek itu merupakan dana pinjaman, dan bukan dana hibah. Dana itu pun hanya dapat digunakan untuk membiayai konstruksi. Sedangkan dana pembebasan lahan harus berasal dari pemerintah pusat dan pemkab.

    Dalam hal pembebasan lahan, pemkab harus membiayai 15 persen hingga 20 persen dari total biaya pembebasan lahan. Justru ini yang berat. Saya tahu Pemkab Bandung tidak punya cukup uang untuk membiayai 15 - 20% dari total biaya pembebasan lahan. Jumlah bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Ia menjelaskan, ketidakmampuan untuk membiayai pembebasan lahan diakibatkan anggaran yang ada dianggarkan untuk pos anggaran lain.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Jumat 28 Maret 2008